Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas, enam ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas dalam serangan udara yang diduga dilakukan oleh militer Israel.
Serangan tersebut menyasar sejumlah fasilitas strategis di wilayah Iran, termasuk situs yang terkait dengan program nuklir dan rudal jarak jauh.
Melansir dari Antara, laporan media lokal dan kantor berita semi-resmi Tasnim, korban tewas dalam serangan ini meliputi nama-nama penting di bidang pengembangan teknologi nuklir Iran.
Mereka adalah Abdulhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Seyyed Amirhossein Faqhi, Motablizadeh, Mohammed Mehdi Tehranchi, serta mantan kepala program nuklir Iran, Fereydoun Abbasi.
Dalam pernyataannya, Tasnim menuduh Israel secara terang-terangan melakukan teror terhadap dunia ilmu pengetahuan.
"Dengan aksi ini, rezim Zionis menunjukkan bahwa tujuan sebenarnya adalah memerangi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mereka telah menyatakan perang terhadap para ilmuwan kami dengan menggunakan alat teror," bunyi pernyataan itu.
Serangan ini disebut sebagai salah satu operasi militer terbesar yang pernah dilakukan Israel terhadap Iran. Sekitar 200 pesawat tempur dikerahkan untuk menggempur target-target penting yang berkaitan dengan program nuklir dan kemampuan persenjataan strategis Iran.
Baca Juga: Serang Balik, Iran Kirim 100 Drone ke Israel
Kemudian, Iran bakal melakukan serangan balasan yang lebih menyakitkan ke Israel. Hal ini bentuk sebagai balasan apa yang telah dilakukan militer Israel.
Melalui akun Twitter Iran Military, Jumat 13 Juni 2025 menulis "Ini bukan sekedar demonstrasi kemauan atau kemampuan teknologi. Kali ini, respons kami akan memastikan."
Selain itu, Iran juga telah meluncurkan 100 pesawat nirawak (Drone) ke wilayah Israel pada Jumat dini hari tadi.
"Iran meluncurkan sekitar 100 pesawat nirawak ke wilayah Israel, yang sedang kami upayakan untuk dicegat," kata Juru Bicara Militer Brigjen Effie Dafrin kepada awak media.
Israel yang memulai melakukan serangan ke Iran telah menewaskan Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Hossein Salami pada Jumat dini hari tadi. Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap Iran, menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, serta fasilitas militer komandan militer.