Ntvnews.id, Jakarta - Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengutuk keras segala bentuk peningkatan tensi militer di Timur Tengah. Pernyataan tegas ini disampaikan oleh wakil juru bicaranya, Farhan Haq, sebagai respons atas serangan Israel terhadap Iran pada Kamis, 12 Juni waktu setempat.
Berdasarkan pernyataan Sekjen PBB, Sekjen PBB "sangat khawatir perihal serangan Israel terhadap instalasi nuklir di Iran ketika pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat mengenai status program nuklir Iran sedang berlangsung,".
Sekretaris Jenderal PBB menegaskan bahwa seluruh negara anggota PBB wajib mematuhi Piagam PBB dan hukum internasional. Dalam pernyataannya, ia juga mendesak kedua pihak yang terlibat untuk menahan diri semaksimal mungkin dan berupaya sungguh-sungguh mencegah konflik kian memburuk, ini adalah sebuah situasi yang dinilai terlalu berat untuk ditanggung kawasan tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Jumat, 13 Juni, mengumumkan bahwa negaranya telah melancarkan "serangan pencegahan" terhadap Iran. Pasukan Pertahanan Israel atau Israeli Defense Forces (IDF) membenarkan bahwa jet-jet tempurnya telah menyelesaikan gelombang serangan pertama yang menargetkan puluhan titik militer, termasuk fasilitas nuklir di berbagai wilayah Iran.
Stasiun televisi pemerintah Iran, IRIB, melaporkan terjadinya sejumlah ledakan di berbagai wilayah, termasuk ibu kota Teheran, serta kawasan Natanz, Khondab, dan Khorramabad. Di Teheran, ledakan dilaporkan menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, menimbulkan korban di antaranya wanita dan anak-anak, berdasarkan laporan IRIB tersebut.
Baca juga: Dari Timur Tengah ke Meja Dagang: Prabowo Cari Kawan di Tengah Tekanan
(Sumber: Antara)