Trump Minta Israel Urungkan Rencana Bunuh Ayatollah Khamenei di Iran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jun 2025, 11:08
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ((Antara) )

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara tegas menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, di tengah meningkatnya konflik bersenjata antara kedua negara di Timur Tengah.

Pernyataan ini diungkapkan oleh seorang pejabat senior AS yang tak ingin disebutkan namanya, dalam wawancara eksklusif dengan ANews. Menurutnya, Trump meminta agar Israel menahan diri dan tidak melakukan eskalasi yang berpotensi memicu perang regional yang lebih luas.

"Kami mengetahui bahwa Israel punya rencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran. Presiden Trump menentangnya dan kami meminta Israel untuk tidak melakukannya," ujar sumber tersebut, dikutip Senin, 16 Juni 2025.

Washington disebut mengetahui rencana rahasia ini setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke ibu kota Iran dalam sebuah operasi militer bernama Rising Lion

Operasi tersebut melibatkan lebih dari 200 jet tempur dan menghantam lebih dari 100 target strategis, mulai dari fasilitas nuklir, peluncur misil, hingga pangkalan militer Iran.

Serangan ini telah menyebabkan kerugian besar di pihak Iran, termasuk gugurnya sejumlah jenderal penting Garda Revolusi (IRGC) seperti Hossein Salami, Mohammad Bagheri, Amir Ali Hajizadeh, dan Gholamali Rashid. 

Tak hanya itu, sejumlah ilmuwan nuklir Iran, termasuk Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi, juga dilaporkan tewas dalam gempuran tersebut.

Permintaan Trump kepada Israel untuk membatalkan rencana pembunuhan terhadap Ayatollah Khamenei mencerminkan kekhawatiran mendalam atas potensi eskalasi konflik yang tak terkendali. 

Jika pemimpin spiritual dan politik Iran itu menjadi target, banyak pihak memprediksi akan muncul gelombang balasan tidak hanya dari Iran, tetapi juga sekutu-sekutunya di kawasan seperti Hizbullah dan kelompok-kelompok bersenjata di Irak maupun Yaman.

Sementara itu, ketegangan yang meningkat telah berdampak langsung pada ekonomi global. Nilai tukar rupiah tercatat melemah signifikan pada awal pekan ini akibat kekhawatiran investor terhadap efek domino dari konflik bersenjata Israel-Iran yang terus membara.

x|close