Iran Klaim Lumpuhkan Pertahanan Israel, Sistem Rudal Saling Serang Satu Sama Lain

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jun 2025, 14:30
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi senjata rudal/ist Ilustrasi senjata rudal/ist

Ntvnews.id, Teheran - Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan telah berhasil membuat sistem pertahanan udara Israel lumpuh selama gelombang serangan terbaru ke wilayah negara tersebut. Mereka mengklaim menggunakan taktik dan teknologi intelijen baru yang membuat sistem pertahanan udara Israel justru saling menyerang satu sama lain.

“Selama operasi ini, berkat penggunaan metode dan kemampuan baru dalam intelijen dan peralatan, sistem komando dan kontrol pertahanan multi-level musuh gagal dan mulai saling menyerang,” kata IRGC seperti dikutip kantor berita Tasnim, Senin, 16 Juni 2025.

Pernyataan tersebut muncul setelah Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran bernama Rising Lion pada malam 13 Juni. Dalam serangan itu, Angkatan Udara Israel menghantam berbagai target militer di Iran, termasuk fasilitas yang berkaitan dengan program nuklir.

Beberapa serangan udara dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Iran, termasuk ibu kota Teheran. Serangan ini menyebabkan gugurnya sejumlah pejabat tinggi militer Iran, termasuk Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan komandan IRGC, serta beberapa ilmuwan nuklir penting.

Baca Juga: Militan Irak Ancam Serang Pangkalan AS Jika Dukung Israel dalam Konflik dengan Iran

Selain itu, fasilitas nuklir utama seperti Natanz dan Fordow turut menjadi sasaran, bersamaan dengan sejumlah posisi militer lainnya di berbagai penjuru negeri.

Menanggapi serangan tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato kepada rakyatnya dan mengecam keras tindakan militer Israel. Ia menyebut serangan tersebut sebagai aksi kriminal dan memperingatkan bahwa Israel akan menanggung konsekuensinya.

“Israel akan menghadapi nasib yang pahit dan mengerikan,” ujar Khamenei.

Sebagai balasan atas serangan itu, IRGC mengonfirmasi bahwa Iran meluncurkan Operasi True Promise III, yang menargetkan fasilitas militer di Israel sebagai bagian dari tanggapan resmi.

Baca Juga: Para Komandan Tewas Dibunuh Israel, Ini Sosok Para Pemimpin Militer Baru Iran

Di sisi lain, ketegangan kian meningkat setelah Kementerian Intelijen Iran pada Selasa, 10 Juni 2025, mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil membobol sistem keamanan siber Israel dan memperoleh data sensitif terkait program rudal militer negara tersebut.

Menteri Intelijen Iran, Esmaeil Khatib, menyebut temuan tersebut sebagai aset penting.

“Bagian lain dari dokumen yang diterima terkait dengan program militer dan rudal (Israel), serta dokumentasi teknis yang terkait dengan proyek-proyek ilmiah dan teknis penggunaan ganda,” terang kementerian itu dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Memuncak, Ini Sejarah Panjang Permusuhan 2 Kekuatan Timur Tengah

Khatib juga menggambarkan data yang diperoleh sebagai “harta karun informasi intelijen” yang menurutnya akan memperkuat kekuatan serangan Iran di masa mendatang.

Kementerian itu menambahkan bahwa sebagian besar dokumen yang diperoleh akan digunakan oleh angkatan bersenjata Iran, sementara bagian lainnya akan dibagikan kepada negara-negara sekutu maupun kelompok-kelompok anti-Israel.

Ketegangan antara Teheran dan Tel Aviv kini mencapai titik kritis, dengan potensi eskalasi regional yang lebih luas jika aksi saling serang ini terus berlanjut.

(Sumber: Antara)

x|close