Ntvnews.id, Teheran - Israel melancarkan serangan terhadap sebuah kantor stasiun televisi di Teheran pada Senin, 16 Juni 2025 bersamaan dengan pernyataan bahwa mereka telah mencapai “superioritas udara” di atas langit Iran.
Selama empat hari berturut-turut, jet-jet tempur Israel terus menyerang wilayah Iran. Israel menyatakan mereka akan menghancurkan kekuatan rudal Iran “dari peluncur ke peluncur”. Sebagai balasan, Iran meluncurkan ratusan rudal yang mengenai pembangkit listrik di Haifa dan menghancurkan beberapa bangunan di Tel Aviv.
Militer Israel mengimbau warga di distrik utara Teheran untuk segera mengungsi, seruan yang mengingatkan pada peringatan evakuasi sebelum serangan terhadap Gaza dan Lebanon. Tak lama setelahnya, stasiun TV milik Islamic Republic of Iran Broadcasting diserang.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa “megafon propaganda dan hasutan Iran akan segera lenyap”. Demikian dilansir dari laman The National News, Selasa, 17 Juni 2025.
Rekaman video memperlihatkan seorang pembaca berita bergegas meninggalkan studio saat sedang menyiarkan kecaman terhadap Israel saat bom menghantam kantor tersebut. Siaran kemudian dilanjutkan beberapa saat setelahnya.
View this post on Instagram
Katz juga memperingatkan bahwa warga Teheran akan “membayar harga” atas serangan Iran yang telah menewaskan sedikitnya delapan orang di Israel pada malam antara Minggu dan Senin. Namun kemudian ia mengklarifikasi ucapannya, menyebut bahwa yang dimaksud “harga” adalah evakuasi warga dan bahwa Israel “tidak berniat melukai warga Teheran secara fisik”.
Sementara itu, Iran memberikan sinyal bahwa mereka belum mengerahkan seluruh kekuatannya dalam membalas serangan Israel. Brigadir Jenderal Yadollah Javani mengatakan bahwa drone Arash serta rudal balistik jarak jauh telah diluncurkan dengan tujuan mengejutkan Israel
“Kami masih bertindak dengan menahan diri dan belum menggunakan seluruh kekuatan kami. Namun jika diperlukan, kami akan memasuki tahap selanjutnya,” ujar pejabat Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mohsen Rezaei sebagaimana dikutip media Iran.
Di Yaman, Ketua Dewan Politik Tertinggi yang dikuasai kelompok Houthi, Mahdi Al Mashat, menyatakan dukungan kelompoknya terhadap Iran.
Baca Juga: Trump Dilaporkan Memveto Rencana Israel untuk Bunuh Ali Khamenei
Israel mengatakan mereka kini “bergerak ke arah timur” dan akan melanjutkan serangan dalam Operasi Rising Lion, yang ditujukan untuk menghentikan aktivitas nuklir Iran dan mencegah negara tersebut mengembangkan bom atom. Serangan mendadak yang dimulai pada Jumat lalu menewaskan sejumlah pejabat militer paling senior Iran.
Militer Israel pada Senin mengumumkan telah membunuh lebih banyak target penting Iran, termasuk kepala intelijen IRGC Mohammed Kazemi dan seorang wakilnya. Serangan tersebut juga dilaporkan menewaskan para ilmuwan serta tokoh-tokoh yang diduga terlibat dalam pengembangan senjata nuklir.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa Teheran “tidak berniat sama sekali untuk memperoleh senjata-senjata tersebut” namun menegaskan bahwa Iran memiliki “hak untuk memanfaatkan energi nuklir”.
Badan pengawas nuklir PBB yang menggelar pertemuan darurat pada Senin menyatakan bahwa Iran telah menimbun uranium pada level yang nyaris mencapai tingkat senjata.