G7 Umumkan Dukung Israel dan Sebut Iran sebagai Biang Kerok di Timur Tengah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Jun 2025, 12:24
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
G7 Bela Israel dan Sebut Iran Biang Kerok! G7 Bela Israel dan Sebut Iran Biang Kerok! (Ist)

Ntvnews.id, Ottawa - Negara-negara maju yang tergabung dalam kelompok G7 menyatakan dukungan kuat terhadap Israel dan mengecam Iran atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Dalam pernyataan resmi bersama, G7 menegaskan posisi mereka terhadap konflik antara Tel Aviv dan Teheran, serta konflik yang terus berlangsung di Gaza.

"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri. Kami tegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan oleh para pemimpin G7 — yakni Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang — seperti dikutip dari CNBC International, Rabu 18 Juni 2025.

Dalam pernyataan tersebut, Iran disebut sebagai "faktor utama yang menyebabkan instabilitas dan terorisme di kawasan." Mereka juga menekankan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir dalam kondisi apa pun.

Baca Juga: Thailand Siap Evakuasi Warganya dari Iran-Israel

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya aksi saling serang antara Israel dan Iran. Ketegangan memuncak setelah terjadinya serangkaian serangan lintas wilayah oleh kedua negara, menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan pecahnya konflik yang lebih besar di kawasan.

Kelompok G7 juga menyerukan penyelesaian terhadap apa yang mereka sebut sebagai "krisis Iran" serta mendorong penurunan eskalasi secara menyeluruh di Timur Tengah, termasuk desakan untuk gencatan senjata di Gaza. Perang yang berkepanjangan di Gaza turut menjadi agenda penting dalam pertemuan tingkat tinggi tahun ini.

Namun, Presiden AS Donald Trump tidak hadir sepenuhnya dalam KTT tersebut. Menurut juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, Trump meninggalkan forum lebih awal karena situasi genting yang tengah terjadi di Timur Tengah.

Selain isu Iran dan Israel, pertemuan G7 juga membahas dukungan untuk Ukraina dan hubungan dengan Rusia. Trump memperlihatkan sikap hati-hati dalam memberi sanksi tambahan terhadap Moskow, meskipun sebagian besar anggota G7 mendorong pendekatan yang lebih tegas untuk menekan Rusia agar terlibat dalam perundingan damai.

Baca Juga: Sri Mulyani Mulai Waspadai Dampak Perang Iran-Israel Terhadap Ekonomi Indonesia

Dalam pernyataan bersama Perdana Menteri Kanada Mark Carney pada Senin, Trump mengkritik keputusan G8 — sebelum berubah menjadi G7 — yang mengeluarkan Rusia pada 2014 setelah aneksasi Krimea. "Itu adalah sebuah kesalahan," ujarnya.

Sikap Trump yang terkesan lunak terhadap Rusia menimbulkan kekhawatiran di antara sekutu Barat yang ingin menjaga tekanan terhadap Kremlin di tengah perang yang masih berlangsung di Ukraina.

Sementara itu, posisi G7 terhadap Iran dan Israel bertolak belakang dengan pendekatan yang diambil oleh China. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengutuk keras serangan Israel ke Iran dan menyatakan kesiapan negaranya untuk menjadi mediator damai di wilayah tersebut.

Wang Yi telah menghubungi langsung para pemimpin Iran dan Israel, menyatakan bahwa China bersedia mengambil peran aktif dalam meredakan ketegangan.

Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang Beijing dalam meningkatkan pengaruh diplomatiknya di Timur Tengah, sekaligus menyaingi dominasi diplomasi Barat di kawasan tersebut.

x|close