Wapres AS Bocorkan Tindakan yang Bakal Diambil Trump dalam Perang Israel-Iran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Jun 2025, 14:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Presiden AS JD Vance Wakil Presiden AS JD Vance (applenews.id/Pinterest)

Ntvnews.id, Washington DC - Ketegangan terus memuncak. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mungkin akan mengambil langkah tegas guna menghentikan program pengayaan uranium Iran, menurut pernyataan Wakil Presiden AS, JD Vance.

Dilansir dari Al Arabiya, Rabu, 18 Juni 2025, Vance menyebut bahwa Trump selama ini telah menunjukkan “tingkat pengendalian diri yang luar biasa” dengan memastikan bahwa kekuatan militer AS tetap difokuskan untuk melindungi warga dan pasukan Amerika. Namun, ia juga memperingatkan bahwa Trump dapat saja memutuskan untuk meluncurkan serangan terhadap program nuklir Iran.

“Keputusan tersebut sepenuhnya ada di tangan Presiden,” tulis Vance di platform media sosial X.

Meski begitu, Vance menekankan bahwa penggunaan kekuatan militer oleh Trump semata-mata bertujuan melindungi kepentingan rakyat AS.

Baca Juga: Serangan Udara Israel Akibatkan 1.800 Warga Iran Terluka

“Apapun langkah yang diambilnya, itu akan didasarkan pada kepentingan bangsa,” lanjutnya.

Vance juga kembali menegaskan posisi Presiden Trump yang konsisten dalam menolak kepemilikan senjata nuklir oleh Iran. Ia menyatakan bahwa Trump telah meminta tim kebijakan luar negerinya untuk berupaya mencapai kesepakatan dengan Teheran demi mencegah hal tersebut.

“Presiden telah menyampaikan dengan tegas bahwa Iran tidak boleh melakukan pengayaan uranium. Ia pun telah menyebutkan bahwa hal ini hanya bisa tercapai melalui dua jalur-jalur damai atau jalur lainnya,” jelas Vance.

Menurutnya, Iran sebenarnya dapat memiliki tenaga nuklir untuk keperluan sipil tanpa perlu melakukan proses pengayaan uranium. Namun, tawaran ini ditolak oleh Iran.

Baca Juga: G7 Umumkan Dukung Israel dan Sebut Iran sebagai Biang Kerok di Timur Tengah

“Saat ini mereka justru memperkaya uranium melampaui tingkat yang dibutuhkan untuk keperluan sipil. Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang bukan merupakan lembaga berpihak politik, telah menemukan pelanggaran Iran terhadap kewajiban nonproliferasi mereka,” kata Vance.

Ia menambahkan bahwa mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai adalah satu hal, namun menuntut kapasitas pengayaan tingkat tinggi merupakan persoalan berbeda.

“Bertahan dengan program pengayaan sambil melanggar aturan nonproliferasi serta memperkaya uranium ke tingkat senjata adalah ancaman serius yang tidak bisa diabaikan,” tegasnya.

x|close