Ntvnews.id, St. Petersburg - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa hubungan ekonomi antara Rusia dan Indonesia mengalami perkembangan yang positif, tercermin dari lonjakan volume perdagangan sebesar 40 persen dalam empat bulan pertama tahun 2025.
"Pada tahun lalu, volume perdagangan dua negara (RI-Rusia) mencapai 4,3 miliar dolar AS. Selama 4 bulan tahun ini, volume dagang naik 40 persen," ujar Presiden Putin saat memberikan pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto di St. Petersburg, Rusia, Kamis, 19 Juni 2025.
Putin menyebut peningkatan dalam neraca perdagangan ini menunjukkan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu mitra utama Rusia di kawasan Asia Tenggara.
Ia mengungkapkan bahwa pada 2023, nilai total perdagangan antara kedua negara mencapai 4,3 miliar dolar AS, yang didominasi oleh sektor pangan dan barang dagangan.
Baca Juga: Prabowo Di Depan Putin: Indonesia dan Rusia Miliki Banyak Pandangan yang Sama
Putin juga menambahkan bahwa Rusia kini lebih banyak mengirimkan pasokan gandum ke Indonesia, sementara di saat yang sama, berbagai produk pertanian asal Indonesia semakin diterima di pasar Rusia.
Selain itu, Putin menyoroti bahwa pada bulan April lalu, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman di bidang infrastruktur, yang menurutnya membuka akses ekspor bagi produk peternakan Indonesia ke pasar Rusia.
Kemitraan ini terus diperkuat dengan diadakannya pertemuan bersama di bidang ekonomi, perdagangan, dan teknologi, serta forum bisnis yang mempertemukan pelaku usaha dari kedua belah pihak.
Sebagai bagian dari rencana kerja sama ke depan, Putin menyatakan keyakinannya terhadap segera ditandatanganinya kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia.
“Harapan saya, perjanjian ini akan ditandatangani dalam waktu dekat,” kata Putin.
Baca Juga: Prabowo Letakkan Karangan Bunga di Piskarovskoye Memorial, Hormati Jutaan Korban Perang Dunia II
Dalam forum yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto menekankan pentingnya kemitraan strategis antara Indonesia dan Rusia yang telah berjalan lebih dari 70 tahun, mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
"Hubungan antara Rusia dan Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Tahun ini kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik. Federasi Rusia selalu menjadi mitra penting bagi Indonesia," ujar Presiden Prabowo.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Putin dan Pemerintah Rusia atas dukungan yang diberikan terhadap keanggotaan penuh Indonesia di kelompok ekonomi BRICS, yang mulai berlaku pada Januari 2025.
Presiden Prabowo turut mengapresiasi adanya kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Rusia dalam kerangka Eurasian Free Trade Area, yang menurutnya dapat memperluas perdagangan dan mempererat peran Indonesia di kawasan Eurasia.