Ntvnews.id, Baghdad - Pemerintah Irak menuduh bahwa sebanyak 50 jet tempur milik Israel telah melanggar wilayah udara negaranya di tengah memanasnya konflik antara Israel dan Iran selama sepekan terakhir.
Dilansir dari Reuters, Minggu, 22 Juni 2025, tuduhan tersebut disampaikan oleh perwakilan Irak untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Abbas Kadhom Obaid Al-Fatlawi, dalam pernyataan pada Jumat, 20 Juni 2025 menjelang pembahasan resmi PBB mengenai konflik Iran-Israel,
Menurut Al-Fatlawi, pesawat-pesawat Israel itu memasuki wilayah Irak dari arah perbatasan Suriah-Yordania.
"Awalnya sekitar 20 pesawat terbang masuk, lalu disusul oleh 30 lainnya yang melintasi wilayah selatan Irak, termasuk wilayah udara kota Basra, Najaf, dan Karbala," ujarnya.
Baca Juga: Fakta-fakta Rudal Sejjil Dahsyat yang Diluncurkan Iran untuk Serang Israel
Ia menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.
“Penerbangan ini juga mengancam situs-situs suci di Irak, yang bisa memicu kemarahan publik mengingat pentingnya tempat-tempat itu bagi warga kami,” tambahnya.
Pernyataan tersebut muncul di tengah terus berlanjutnya aksi saling serang antara Israel dan Iran sejak 13 Juni lalu, saat Israel meluncurkan serangan besar-besaran terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran, yang menurut klaim Tel Aviv bertujuan menggagalkan pengembangan senjata nuklir oleh Teheran.
Iran merespons dengan menghujani wilayah Israel menggunakan rudal dan drone. Pemerintah Iran tetap bersikeras bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.
Baca Juga: Rusia Ingatkan AS, Jangan Campuri Serangan Israel ke Iran!
Serangan udara dari kedua pihak telah menyebabkan kerusakan di wilayah permukiman, dengan masing-masing negara menuding lawannya menargetkan warga sipil.
Laporan dari Human Rights Activists News Agency mencatat bahwa sedikitnya 639 orang tewas di Iran akibat gempuran udara Israel. Korban termasuk perwira tinggi militer, ilmuwan nuklir, serta warga sipil.
Sementara itu, otoritas Israel melaporkan bahwa sedikitnya 25 warganya tewas akibat serangan rudal yang diluncurkan Iran.