Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan pada Sabtu, 21 Juni 2025 bahwa Teheran tidak akan tunduk pada desakan untuk menghentikan seluruh aktivitas nuklirnya, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan resmi di situs web kantor kepresidenan.
"Kami siap bekerja sama dan membangun kepercayaan atas aktivitas nuklir damai kami," ujarnya kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon.
"Namun, kami tidak akan menerima pengurangan aktivitas nuklir hingga nol dengan cara apa pun," ucapnya.
Pezeshkian menegaskan bahwa pemerintah Iran berkomitmen menjalin kerja sama dengan seluruh negara atas dasar saling menghormati. Namun, ia menuding Israel sebagai penghambat upaya tersebut, merujuk pada pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Juli 2024 — hanya berselang tak lama setelah dirinya dilantik sebagai presiden.
Pezeshkian menuduh Israel secara konsisten melanggar hukum internasional lewat serangkaian aksi militer, termasuk serangan terbarunya ke wilayah Iran. Ia juga menegaskan bahwa Iran tak memiliki ambisi membangun senjata nuklir, serta siap memberikan jaminan transparansi untuk menunjukkan bahwa program nuklirnya murni bertujuan damai.
Baca juga: Antisipasi Serangan AS, Iran Ternyata Sudah Evakuasi Fasilitas Nuklir Fordow
Presiden Prancis menegaskan bahwa negaranya tidak terlibat maupun mendukung serangan militer Israel terhadap Iran. Ia menekankan bahwa Prancis mengecam segala bentuk serangan terhadap fasilitas nonmiliter dan nonnuklir.
Macron juga menuturkan bahwa Prancis memusatkan upaya untuk meredakan konflik dan ketegangan, sambil menegaskan komitmen pada penghormatan terhadap integritas dan kedaulatan semua negara. Menurutnya, tekanan dan ancaman bukanlah jalan keluar untuk menyelesaikan konflik internasional.
Dialog ini berlangsung di tengah eskalasi konflik yang masih memanas. Pada 13 Juni, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran, menewaskan sejumlah perwira tinggi dan ilmuwan nuklir. Iran merespons dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Menurut data otoritas setempat hingga Sabtu, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 400 warga Iran dan melukai lebih dari 3.000 orang, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Iran. Sementara itu, di pihak Israel, 24 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan balasan dari Iran.
Baca juga: Ketua DPR AS: Trump Turun Tangan karena Iran Tolak Pelucutan Nuklir
(Sumber: Antara)