Pascaserangan AS, Negara-negara Teluk Pastikan Tak Ada Kenaikan Radiasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jun 2025, 18:06
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Fasilitas Nuklir Iran yang diserang oleh AS dan Israel Ilustrasi Fasilitas Nuklir Iran yang diserang oleh AS dan Israel (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menyatakan bahwa tingkat radiasi di seluruh negara anggotanya tetap normal setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.

Melalui pernyataan resmi yang dirilis pada Minggu, 22 Juni 2025 waktu setempat, lewat Pusat Manajemen Darurat, Sekretariat Jenderal GCC menegaskan bahwa tidak ada deteksi radiasi abnormal. Indikator lingkungan dan radiasi di kawasan tersebut dilaporkan masih berada dalam batas aman serta sesuai standar teknis yang dapat diterima.

GCC menegaskan bahwa mereka tengah berkoordinasi dengan otoritas nasional guna memastikan pemantauan radiasi dilakukan secara berkelanjutan melalui sistem pengawasan dan peringatan dini yang telah disiapkan.

Dewan tersebut juga menyatakan bahwa pembaruan informasi akan diberikan secara berkala seiring masuknya data-data terbaru.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Minggu melaporkan bahwa tak ditemukan peningkatan level radiasi di luar lokasi usai serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, termasuk kompleks bawah tanah Fordow.

Baca juga: Iran Tuntut Aksi Tegas IAEA terhadap AS soal Serangan Nuklir

IAEA menegaskan komitmennya untuk terus memantau situasi secara ketat sambil menunggu perkembangan informasi lebih lanjut.

Peristiwa ini menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump pada Sabtu, 21 Juni, yang menyatakan bahwa militer AS telah meluncurkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Serangan AS dilancarkan sebagai respons atas rangkaian serangan yang lebih dulu dilakukan Israel sejak 13 Juni, yang menargetkan sejumlah situs nuklir dan militer di Iran.

Menurut media pemerintah Iran, serangan tersebut menewaskan beberapa komandan militer senior, ilmuwan nuklir, hingga warga sipil.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel. Data dari Kementerian Kesehatan Iran mencatat lebih dari 400 korban tewas dan lebih dari 3.500 orang terluka hingga Sabtu. Sementara itu, otoritas Israel melaporkan 24 korban jiwa akibat konflik yang memanas tersebut.

Baca juga: Meski Perang dengan Amerika, Timnas Iran Masih Bisa Berlaga di Piala Dunia 2026

(Sumber: Antara) 

x|close