Lemhannas Susun Langkah Strategis Antisipasi Perang Iran-Israel Berkepanjangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jun 2025, 18:22
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Jakarta, Senin, 23 Juni. Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily (kedua kanan) ketika menjumpai media. Jakarta, Senin, 23 Juni. Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily (kedua kanan) ketika menjumpai media. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) RI, Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan bahwa pihaknya telah merancang skenario strategis sebagai langkah antisipatif Indonesia jika konflik antara Iran dan Israel terus berkepanjangan.

Dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 23 Juni 2025, Ace menjelaskan bahwa salah satu fokus kajian Lemhannas adalah analisis krisis global. Kajian ini mencakup penyusunan peta jalan atau skenario strategis yang berkaitan dengan ketahanan nasional dalam menghadapi dinamika geopolitik dunia.

"Kajian yang dilakukan oleh Lemhannas itu kajian krisis, termasuk juga roadmap, proyeksi, dan prediksi dengan apa yang kita sebut misalnya kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3, kuadran 4, kemudian skenario, termasuk juga pada kuadran apa kita menempatkan skenario tersebut. Itu semua di Lemhannas sudah biasa kita lakukan," jelas Ace.

Ace menambahkan, kajian yang dilakukan Lemhannas terbagi dalam tiga kategori: cepat, menengah, dan jangka panjang. Seluruh hasil kajian ini disusun sebagai bahan pertimbangan strategis yang disampaikan kepada Pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Lemhannas Buka Suara Soal Pertemuan Prabowo dan Purnawirawan TNI

Selama ketegangan antara Iran dan Israel terus memanas, Ace menyatakan bahwa Lemhannas aktif melakukan pemantauan situasi. Tak hanya itu, lembaga tersebut juga secara intensif menyusun dan memberikan berbagai saran strategis sebagai respons terhadap perkembangan konflik.

"Tentu itu semua (masukan) harus kami sampaikan bahwa itu pasti tertutup karena sebagaimana yang diatur oleh regulasi, apa yang dimasukkan oleh Lemhannas kepada pemerintah sifatnya tertutup," katanya. 

Tak hanya melakukan pemantauan dan menyusun rekomendasi, Lemhannas juga rutin melaporkan dinamika situasi global kepada Pemerintah dan Presiden sebagai bentuk dukungan pengambilan kebijakan strategis.

“Tentu kami menyampaikan secara update terhadap situasi perkembangan dari dinamika geopolitik, kemudian geoekonomi global, dan pengaruhnya terhadap ketahanan nasional kita, terutama aspek ekonomi,” kata Ace.

Baca juga: Redaksi Nusantara TV Audiensi dengan Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily

Pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025, militer Israel (IDF) melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran, dengan menyasar sejumlah fasilitas militer dan infrastruktur program nuklir.

Pemerintah Israel mengklaim operasi ini sebagai langkah pencegahan terhadap potensi ancaman eksistensial bagi negara zionis itu. Berdasarkan laporan militer dan intelijen, Iran disebut semakin mendekati “titik tanpa kembali” dalam upayanya mengembangkan senjata nuklir.

Menurut laporan media Iran, serangan tersebut menewaskan sejumlah pejabat militer senior serta ilmuwan nuklir. Serangan juga menyasar fasilitas nuklir utama di Natanz, Fordow, dan Isfahan, serta pangkalan militer Iran di wilayah barat laut.

Menanggapi hal itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam aksi tersebut sebagai kejahatan besar dan memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “nasib yang pahit dan mengerikan.” Sebagai bentuk balasan, Iran meluncurkan serangan bertajuk Operasi Janji Sejati 3 (Operation True Promise 3).

(Sumber: Antara) 

x|close