Serbia Putuskan Berhenti Jual Amunisi ke Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jun 2025, 07:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Selama serangan rudal Iran terhadap Israel pada 17 Juni 2025, jejak rudal dapat dilihat dari Kota Hebron di Tepi Barat selatan, Palestina. Selama serangan rudal Iran terhadap Israel pada 17 Juni 2025, jejak rudal dapat dilihat dari Kota Hebron di Tepi Barat selatan, Palestina. ((Antara) )

Ntvnews.id, Serbia - Presiden Serbia pada Senin, 23 Juni 2025 mengumumkan keputusan untuk menghentikan pengiriman amunisi ke Israel, di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, meskipun sebelumnya penjualan tersebut telah direncanakan.

Dalam pernyataan usai memimpin rapat Dewan Staf Umum Serbia, Aleksandar Vucic mengungkapkan bahwa proses penjualan amunisi ke Israel telah dihentikan. Ia juga mengakui bahwa Serbia memang telah memasok amunisi ke Israel sejak pecahnya perang yang ia sebut sebagai genosida pada Oktober 2023.

Dilansir dari Anadolu, Selasa, 24 Juni 2025, Vucic menegaskan bahwa Serbia memiliki hubungan baik dengan kedua negara yang tengah berseteru Israel dan Iran dan menyerukan pentingnya perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Baca Juga: Serangan Rudal Iran Kembali Guncang Israel, Sirene Peringatan Terdengar di Beberapa Wilayah

Menanggapi serangan militer terbaru Amerika Serikat terhadap Iran, Vucic menilai tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, dan menunjukkan bahwa prinsip keadilan dan aturan hukum tidak lagi dijalankan.

"Bagaimana mungkin negara-negara Barat masih bisa menguliahi Rusia atau pihak lain soal pentingnya menghormati integritas wilayah? Kenyataannya, semua pihak telah melanggar prinsip itu," ujarnya.

Ia melanjutkan dengan menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kondisi dunia saat ini.

“Kita sedang menyaksikan dunia jatuh ke dalam kekacauan total. Setiap negara bertindak seakan-akan memiliki hak untuk menyerang negara lain. Kegilaan ini telah menyebar ke mana-mana. Tidak ada lagi yang bisa benar-benar dipercaya,” tutupnya.

x|close