Ntvnews.id, Tel Aviv - Iran kembali melancarkan serangan rudal ke wilayah Israel pada Senin, 23 Juni 2025. Menurut laporan Anadolu yang mengutip keterangan resmi militer Israel, serangan ini memicu sirene peringatan bahaya di wilayah tengah dan utara Israel.
Pihak militer Israel menyatakan bahwa sebagian besar rudal berhasil dicegat. Namun, sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan satu rudal Iran berhasil mengenai kota Ashdod. Serangan tersebut diduga menargetkan fasilitas pembangkit listrik di kota itu.
Konflik bersenjata antara kedua negara telah berlangsung selama dua pekan terakhir. Dari pihak Israel, tercatat sebanyak 25 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Sementara itu, di pihak Iran, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 430 orang dan melukai sekitar 3.500 warga.
Baca Juga: Serangan Rudal Iran Kembali Guncang Israel, Sirene Peringatan Terdengar di Beberapa Wilayah
Sebelumnya, Komando Pusat Khatam Al-Anbia (KCHQ) Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan peringatan keras terhadap negara mana pun yang menyediakan persenjataan untuk Israel.
Dalam pernyataan, mereka menyebut berdasarkan informasi intelijen, sistem radar dan pertahanan udara Israel mengalami kerusakan parah akibat serangan rudal dan drone Iran. Selain itu, pasokan amunisi Israel dilaporkan mulai menipis.
Meski Israel memiliki sistem pertahanan udara canggih dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, Iran mengklaim bahwa serangan mereka tetap mampu menimbulkan kerugian besar. KCHQ menegaskan bahwa negara mana pun yang mengirimkan peralatan militer atau radar ke Israel melalui jalur udara maupun laut akan dianggap sebagai pihak yang bersubahat dan berpotensi menjadi target militer Iran.
Baca Juga: Momen 2 Pria Iran Kejutkan Tentara Israel di Platform Ome TV, Auto Kabur dari Live
Israel sendiri diketahui mulai menggempur wilayah Iran sejak 13 Juni, menyasar sejumlah instalasi penting seperti fasilitas nuklir, pangkalan militer, serta kawasan permukiman. Serangan ini telah menewaskan lebih dari 400 orang di Iran, termasuk tokoh militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Sebagai respons, Iran segera meluncurkan serangan balasan. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) melalui Angkatan Udara-nya telah meluncurkan 18 gelombang serangan rudal ke Israel hingga 21 Juni, dalam operasi yang mereka sebut sebagai “True Promise 3.”