Ramai Maskapai Batalkan Penerbangan ke Dubai hingga Doha

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jun 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
ilustrasi pesawat. ilustrasi pesawat. (Pixabay)

Ntvnews.id, Doha - Serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran telah meningkatkan risiko keselamatan dalam penerbangan sipil. Beberapa maskapai internasional memutuskan untuk membatalkan sejumlah penerbangan dari dan ke kawasan Timur Tengah, termasuk tujuan populer seperti Dubai dan Doha.

Situasi ini terjadi di tengah memanasnya konflik antara Iran dan Israel yang saling meluncurkan rudal, mendorong banyak maskapai untuk menghindari wilayah udara di kawasan tersebut.

Singapore Airlines, misalnya, memutuskan membatalkan penerbangan dari Singapura ke Dubai setelah melakukan evaluasi keamanan. Sementara itu, British Airways juga menghentikan layanan penerbangan ke dan dari Dubai serta Doha.

Baca Juga: Serangan Rudal Iran Kembali Guncang Israel, Sirene Peringatan Terdengar di Beberapa Wilayah

Tak hanya itu, kekhawatiran akan lonjakan harga minyak akibat konflik ini juga menjadi pertimbangan serius bagi maskapai, karena dapat meningkatkan biaya operasional, khususnya bahan bakar pesawat.

Beberapa hari sebelum serangan dari pihak AS, American Airlines telah menunda semua penerbangan ke Qatar, sedangkan United Airlines menghentikan penerbangan menuju Dubai.

Pasca serangan rudal dari Iran pada Minggu dini hari, otoritas Israel membuka kembali wilayah udaranya selama enam jam. Langkah ini diambil untuk memfasilitasi pemulangan warganya yang masih tertahan di luar negeri sejak konflik meletus pada 13 Juni.

Safe Airspace, sebuah platform informasi penerbangan yang dijalankan oleh OPSGROUP, menyebutkan bahwa meskipun belum ada ancaman langsung terhadap pesawat sipil, respons Iran terhadap serangan AS bisa mencakup serangan terhadap aset militer AS—baik secara langsung maupun melalui kelompok proksi seperti Hizbullah.

Baca Juga: Momen 2 Pria Iran Kejutkan Tentara Israel di Platform Ome TV, Auto Kabur dari Live

Sementara itu, data dari situs pemantau penerbangan FlightRadar24 menunjukkan bahwa banyak maskapai kini mengalihkan rute penerbangan mereka menjauh dari wilayah udara Iran. Jalur yang sebelumnya melintasi Iran, Irak, Suriah, dan Israel kini dihindari.

Sebagai gantinya, maskapai memilih jalur utara melewati Laut Kaspia atau jalur selatan melalui Mesir dan Arab Saudi. Namun, rute-rute alternatif ini menyebabkan peningkatan waktu tempuh dan biaya bahan bakar.

Selama sembilan hari sejak serangan Israel terhadap Iran dimulai, sebagian besar maskapai telah menghentikan penerbangan ke sejumlah destinasi yang terdampak. Meski demikian, beberapa penerbangan evakuasi tetap dilakukan untuk mengangkut warga negara asing dan warga Israel yang terjebak di negara lain.

Dengan wilayah udara Rusia dan Ukraina yang juga tidak bisa dilintasi akibat perang, kawasan Timur Tengah kini menjadi rute krusial untuk penerbangan antar benua dari Eropa ke Asia.

Safe Airspace memperingatkan bahwa risiko keselamatan penerbangan dapat meluas ke sejumlah negara lain seperti Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Oleh karena itu, tingkat kewaspadaan tinggi tetap sangat diperlukan saat ini.

x|close