Ntvnews.id, Taheran - Stasiun televisi milik Iran, Press TV mengabarkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dengan Israel mulai berlaku pada Selasa, 24 Juni 2025 Pagi waktu setempat.
Pengumuman ini muncul setelah Iran melancarkan lima hingga enam gelombang serangan ke sejumlah wilayah di Israel pada pagi hari yang sama. Serangan tersebut mengakibatkan sedikitnya enam korban tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.
Iran tampaknya memanfaatkan waktu menjelang dimulainya gencatan senjata untuk meningkatkan intensitas serangannya terhadap Israel.
Baca Juga: Menaker Peringatkan Potensi PHK Imbas Perang Iran-Israel yang Kian Memanas
Dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 24 Juni 2025 menyebut gelombang kelima serangan Iran bahkan sempat melintasi wilayah udara Yordania. Seperti pada umumnya ketika menjelang masa gencatan senjata, kedua belah pihak justru cenderung meningkatkan serangan mereka.
Dalam waktu sekitar satu jam, Iran melancarkan beberapa gelombang serangan yang menghantam berbagai lokasi di Israel. Serangan paling parah terjadi di Beersheba, yang menewaskan enam orang.
Baca Juga: Jika Iran Tutup Selat Hormuz, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Iran akhirnya menyetujui gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump. Trump bahkan dikabarkan meminta bantuan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, untuk membujuk Iran agar menyetujui kesepakatan tersebut.
Beberapa sumber menyatakan bahwa Al Thani berhasil meyakinkan Iran untuk menerima tawaran gencatan senjata tersebut.