Ntvnews.id, Taheran - Iran telah menyampaikan kepada pihak Qatar niatnya untuk mempererat kerja sama bilateral, menyusul serangan yang diluncurkan Teheran ke pangkalan militer Amerika Serikat di wilayah Qatar, seperti diberitakan kantor berita Tasnim.
Dilansir dari Al Arabiya, Rabu, 25 Juni 2025, pernyataan tersebut disampaikan tak lama setelah Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Takht-Ravanchi, melakukan pembicaraan via telepon dengan Menteri Negara Qatar, Mohammed Al-Khulaifi, pada hari yang sama.
Dalam percakapan itu, pejabat Iran menyampaikan keinginan Teheran untuk memperdalam hubungan dengan Qatar berdasarkan prinsip bertetangga yang baik dan kepentingan bersama.
Takht-Ravanchi juga menyampaikan apresiasinya kepada Qatar atas perannya dalam meredakan eskalasi lebih lanjut di kawasan Timur Tengah, sebagaimana dilaporkan oleh Tasnim.
Baca Juga: Usai Terjebak 24 Jam di Bandara Doha Qatar, Kevin Diks: Akhirnya
Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar sebagai respons atas pemboman tiga fasilitas nuklir Iran oleh militer AS.
Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun menyebabkan puing-puing jatuh di beberapa area permukiman dan memicu kerusakan ringan pada sejumlah bangunan.
Sejumlah negara Teluk, termasuk Qatar, mengecam keras serangan tersebut dan pemerintah Doha menyatakan siap untuk memberikan respons jika diperlukan.
Ketegangan di kawasan Timur Tengah telah meningkat sejak 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan besar terhadap Iran dengan tuduhan bahwa Teheran sedang menjalankan proyek senjata nuklir secara rahasia.
Sebagai respons, Iran meluncurkan “Operation True Promise III” dengan sasaran instalasi militer di wilayah Israel.
Baca Juga: Qatar Tutup Sementara Wilayah Udaranya
Pada 22 Juni, Amerika Serikat ikut terlibat langsung dalam konflik dengan menggempur tiga situs nuklir utama Iran yang berada di Natanz, Fordow, dan Isfahan—sebagai bagian dari dukungannya terhadap operasi militer Israel.
Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa “Tehran harus setuju untuk mengakhiri perang ini” atau bersiap menghadapi konsekuensi yang lebih besar.
Trump, pada Senin, 23 Juni 2025 malam waktu AS, juga mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata, yang akan diberlakukan secara resmi dalam waktu 24 jam, mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung selama hampir dua pekan.
Pada Selasa, Trump menyampaikan bahwa gencatan senjata antara kedua negara telah berjalan dan mendesak agar tidak ada pihak yang melakukan pelanggaran.
Meski begitu, militer Israel (IDF) mengklaim mendeteksi adanya serangan rudal baru dari Iran setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan. Pernyataan ini kemudian dibantah oleh Iran melalui media resmi pemerintahnya.