Ntvnews.id, Taheran - Iran secara resmi menyatakan bahwa konflik bersenjata selama 12 hari dengan Israel telah usai. Pemerintah Iran mencatat bahwa ratusan warganya meninggal dunia dan ribuan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel dalam kurun waktu tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 25 Juni 2025, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa sebanyak 610 orang tewas dan 4.746 lainnya mengalami luka akibat agresi Israel selama 12 hari.
Juru bicara Kementerian, Hossein Kermanpour, menyebutkan bahwa dari jumlah korban tersebut, sebanyak 971 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 687 lainnya telah atau akan menjalani prosedur operasi.
Baca Juga: Usai Serang Pangkalan Militer AS, Iran Ingin Perkuat Hubungan dengan Qatar
Dari total korban jiwa, terdapat 13 anak-anak yang meninggal, termasuk seorang bayi berusia 2 bulan, serta 49 perempuan, di antaranya dua sedang mengandung.
Kermanpour juga menambahkan bahwa serangan itu turut menewaskan lima tenaga medis dan melukai 20 lainnya. Selain itu, infrastruktur medis pun ikut terdampak: tujuh rumah sakit mengalami kerusakan, begitu pula enam pos tanggap darurat, empat klinik, dan sembilan ambulans.
Baca Juga: Istana Sebut Prabowo Instruksikan Perlindungan Maksimal bagi WNI Terkait Konflik Iran-Israel
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengumumkan berakhirnya pertempuran yang berlangsung selama hampir dua pekan tersebut.
"Hari ini, setelah perlawanan penuh keberanian dari bangsa kita yang luar biasa — yang tekadnya telah mencatatkan sejarah — kita menyaksikan tercapainya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipicu oleh provokasi dan petualangan Israel," ungkap Pezeshkian, seperti dikutip dari kantor berita resmi Iran, IRNA.