Ntvnews.id, Gaza - Setelah menyepakati gencatan senjata dengan Iran, militer Israel kembali memusatkan serangan ke Jalur Gaza, Palestina. Sebanyak 14 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan terbaru tersebut.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 26 Juni 2025, reporter mereka menyampaikan bahwa militer Israel telah meningkatkan intensitas operasi darat di seluruh wilayah Gaza. Al Jazeera juga mengamati adanya serangan baru di Kota Khan Younis yang terletak di bagian selatan Jalur Gaza.
Tak hanya itu, wilayah utara Gaza, khususnya Jabalia, juga menjadi sasaran. Penduduk setempat melaporkan adanya tembakan dari tank dan penembak jitu, yang memaksa sebagian besar warga mengungsi ke bagian barat Kota Gaza.
Baca Juga: Puluhan Orang Tewas Ditembak Israel Saat Tunggu Bantuan di Gaza Palestina
"Jumlah korban sipil terus bertambah, bukan hanya karena serangan langsung ke daerah padat penduduk, tetapi juga karena militer Israel menargetkan para warga yang sedang mengantre bantuan di dekat lokasi distribusi Yayasan Kemanusiaan Gaza yang menuai kontroversi," demikian laporan Al Jazeera.
Sejumlah saksi mata dan tenaga medis membenarkan bahwa tentara Israel menembaki warga sipil yang berada di sekitar titik distribusi bantuan di wilayah tengah dan selatan Gaza. Akibatnya, 14 warga Palestina kehilangan nyawa dalam serangan hari itu.
Kembalinya fokus militer Israel ke Gaza terjadi usai tercapainya kesepakatan gencatan senjata dengan Iran, yang mengakhiri konflik udara selama 12 hari. Pemerintah Israel menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk memulangkan para sandera yang tersisa serta menghancurkan pemerintahan Hamas, yang mendapat dukungan dari Teheran.
Baca Juga: Greta Thunberg Tinggalkan Israel Menuju Paris Usai Ditahan di Kapal Bantuan ke Gaza
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel, Eyal Zamir, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 25 Juni 2025, menyatakan bahwa meskipun gencatan senjata telah dimulai, kampanye militer terhadap Iran belum berakhir dan akan berlanjut dalam fase baru. Seperti diketahui, Iran merupakan pendukung utama Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan telah terlibat konflik bersenjata dengan Israel sejak Oktober 2023.
“Sekarang kami kembali memfokuskan operasi ke Gaza — untuk memulangkan sandera dan membubarkan kekuasaan Hamas. Saya merasa terhormat memimpin institusi ini di masa yang sangat menentukan,” ujar Zamir.
Gencatan senjata antara Iran dan Israel resmi berlaku pada Selasa (24/6), setelah sebelumnya muncul kebingungan soal waktu pelaksanaannya menyusul pengumuman mendadak dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam kesempatan lain, Zamir juga menyebut bahwa serangan terhadap Iran berhasil menunda pengembangan program nuklir negara tersebut selama bertahun-tahun.