Pemukim Yahudi Serang Tentara Israel, Ada Apa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Jul 2025, 04:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
 Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di bagian selatan Israel (2/7/2024). Pasukan Israel terlihat di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di bagian selatan Israel (2/7/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id,  Tel Aviv - Sekelompok warga sipil Israel dilaporkan menyerang pasukan keamanannya sendiri di wilayah Tepi Barat, disertai tindakan vandalisme terhadap kendaraan militer dan instalasi keamanan di sekitar pangkalan militer Israel. Insiden ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai penyebabnya.

Dilansir dari Reuters, Selasa, 1 Juli 2025, aksi kekerasan ini dilakukan oleh warga sipil yang juga merupakan pemukim Yahudi di Tepi Barat. Mereka secara khusus menargetkan komandan pangkalan Brigade Regional Binyamin, yang mereka labeli sebagai “pengkhianat”.

Motif pasti dari aksi kekerasan ini belum dijelaskan secara rinci oleh pihak berwenang maupun media.

Baca Juga: Dicoret dari Miss Indonesia 2025, Finalis Asal Papua Pegunungan Sempat Kibarkan Bendera Israel

Komandan yang menjadi sasaran tersebut merupakan bagian dari kelompok tentara Israel yang sebelumnya, pada Jumat, 27 Juni 2025 malam, berusaha mencegah sekelompok pemukim Yahudi memasuki area militer tertutup yang terletak di dekat desa Palestina, Kafr Malik. Upaya itu berujung pada bentrokan, dan enam warga Israel sempat diamankan oleh pihak keamanan.

Dalam pernyataan resminya pada Senin, 30 Juni 2025, militer Israel menjelaskan bahwa “puluhan warga sipil Israel berkumpul di pintu masuk pangkalan Brigade Regional Binyamin di Tepi Barat pada Minggu malam.”

“Kerumunan tersebut berubah menjadi kericuhan. Beberapa warga sipil menyerang personel keamanan, menyemprot mereka dengan semprotan merica, serta merusak kendaraan militer,” lanjut pernyataan tersebut.

Baca Juga: Gencatan Senjata dengan Iran, Israel Kembali Gempur Gaza

Untuk mengatasi situasi, pasukan IDF, kepolisian, dan unit penjaga perbatasan diterjunkan ke lokasi untuk membubarkan kerumunan secara paksa. Dalam insiden itu, militer mengonfirmasi bahwa sedikitnya satu warga Israel mengalami luka-luka.

Beberapa jam setelah peristiwa utama, militer Israel kembali merilis pernyataan tambahan yang menyebut bahwa “sejumlah warga sipil Israel melakukan pembakaran dan perusakan terhadap fasilitas keamanan yang berisi sistem penting untuk mencegah serangan teror” di sekitar pangkalan tersebut.

Insiden ini menyoroti meningkatnya ketegangan internal antara aparat militer dan kelompok pemukim Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat, yang selama ini kerap memicu kontroversi dalam kebijakan keamanan Israel.

x|close