Ntvnews.id, Washington DC - Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer, dikabarkan mendapat tekanan dari pemerintah Amerika Serikat saat melakukan kunjungan ke Washington pada Senin, 30 Juni 2025. Tekanan tersebut berkaitan dengan desakan agar Israel segera menyepakati gencatan senjata serta pertukaran tawanan di Jalur Gaza.
Dilansir dari The Times of Israel, Selasa, 1 Juli 2025, titik perbedaan utama dalam negosiasi gencatan senjata terletak pada tuntutan Hamas, yang menginginkan penghentian perang secara permanen. Sebaliknya, Israel hanya bersedia menghentikan konflik untuk sementara waktu, dengan kemungkinan melanjutkan operasi militer di masa mendatang.
Hamas juga meminta agar distribusi bantuan kemanusiaan dikembalikan ke sistem lama atau dibuat mekanisme baru yang menggantikan Gaza Humanitarian Foundation (GHF)—mekanisme distribusi bantuan yang saat ini dikelola pihak swasta dengan dukungan dari Israel dan Amerika Serikat.
Israel menilai bahwa keberadaan GHF penting untuk mencegah penyalahgunaan bantuan oleh Hamas. Namun, sistem ini membuat warga Gaza harus berjalan jauh demi mendapatkan bantuan makanan, bahkan harus melintasi zona militer Israel yang berisiko menjadi target tembakan mematikan.
Baca Juga: Dicoret dari Miss Indonesia 2025, Finalis Asal Papua Pegunungan Sempat Kibarkan Bendera Israel
Sementara itu, Haaretz melaporkan bahwa sejumlah pejabat Gedung Putih menyampaikan kepada Ron Dermer bahwa tim Presiden AS Donald Trump akan mendesaknya agar menyepakati penghentian serangan ke Gaza dan memprioritaskan pembebasan sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas.
Pejabat AS juga dikabarkan akan menyampaikan bahwa upaya “menghancurkan Hamas” sebaiknya ditunda dan tidak menjadi fokus utama saat ini.
Di sisi lain, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa penyelamatan para sandera kini menjadi prioritas utama pemerintahannya.
Saluran televisi Channel 12 menyebutkan bahwa militer Israel telah meminta pemerintah untuk segera menentukan arah kebijakan perang berikutnya: apakah akan melanjutkan operasi militer penuh di Gaza atau menyetujui pertukaran tawanan. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pihak militer cenderung memilih opsi pertukaran.
Baca Juga: 7 Tentara Israel Tewas di Gaza!
Kunjungan Ron Dermer ini disebut-sebut merupakan bagian dari persiapan lawatan Netanyahu ke Washington yang direncanakan berlangsung dalam dua minggu ke depan. Amerika Serikat dilaporkan ingin agar kesepakatan bisa tercapai sebelum kunjungan tersebut terjadi.
Selain itu, Channel 13 melaporkan bahwa militer Israel telah memberi tahu pemerintah bahwa hampir tidak ada lagi target signifikan di Gaza yang dapat diserang tanpa membahayakan keselamatan para sandera, mengingat operasi darat telah berlangsung selama hampir 19 bulan.
Presiden Donald Trump, yang sebelumnya mengumumkan tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran pada 23 Juni setelah 12 hari konflik, juga menyampaikan pesan singkat: "Buat kesepakatan di Gaza, pulangkan para sandera," yang ditafsirkan sebagai pesan langsung kepada Netanyahu.