Ntvnews.id, Washington DC - Setelah hubungan politiknya dengan Donald Trump memburuk, Elon Musksalah satu orang terkaya di duniatampaknya mulai serius mempertimbangkan untuk membentuk partai politiknya sendiri.
Di tengah membesarnya jarak antara dirinya dan Presiden AS Donald Trump, Musk kembali mengkritik keras apa yang ia sebut sebagai “Big Beautiful Bill,” sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai pajak dan belanja yang menurutnya bertentangan dengan prinsip efisiensi yang ingin ia tanamkan di pemerintahan.
Bahkan, Musk memperingatkan para anggota Partai Republik yang mendukung pengesahan RUU tersebut bahwa ia akan mendukung calon tandingan untuk melawan mereka dalam pemilu pendahuluan tahun depan.
Baca Juga: Hubungan Makin Buruk, Trump Ancam Deportasi Elon Musk
Lebih jauh lagi, ia juga mengguncang sistem politik dua partai AS dengan menyatakan niatnya membentuk kelompok politik baru.
“Jika RUU pengeluaran yang kacau ini disahkan, maka Partai Amerika akan resmi dibentuk keesokan harinya,” tulis Musk di platform media sosial X.
“Negara ini butuh alternatif dari sistem unipartai Demokrat-Republik, supaya rakyat benar-benar punya SUARA.” jelasnya.
Kemunculan partai ketiga yang benar-benar mampu bersaing akan menjadi tantangan besar terhadap dominasi dua partai besar Demokrat dan Republik yang telah mengakar kuat di hampir seluruh lapisan pemerintahan AS selama lebih dari satu abad.
Meski saat ini ada puluhan partai kecil di seluruh Amerika, hanya sedikit yang mampu mendekati pengaruh dua partai besar itu, apalagi menyainginya.
Baca Juga: Elon Musk Kecam RUU Pajak Trump: Kebijakan Menjijikkan yang Akan Membebani Rakyat AS
Salah satu partai alternatif terbesar adalah Partai Libertarian, yang berdiri sejak 1971 dan menganjurkan ekonomi pasar bebas, peran pemerintah yang minimal, serta kebebasan individu. Pada pemilu 2016, partai ini mencatat hasil terbaiknya lewat Gary Johnson, yang memperoleh 3,27% suara secara nasional.
Namun, angka itu masih jauh dari jumlah suara yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu presiden, jabatan gubernur, atau bahkan kursi legislatif tingkat negara bagian.
Partai Hijau juga merupakan partai alternatif lama yang rutin mengajukan calon dalam pemilu negara bagian maupun nasional. Namun, seperti Partai Libertarian, mereka belum berhasil meraih kursi di pemerintahan.