A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

DPR Malaysia Bandingkan Sambutan Meriah saat Prabowo ke Prancis Tapi PM Anwar Biasa Saja - Ntvnews.id

DPR Malaysia Bandingkan Sambutan Meriah saat Prabowo ke Prancis Tapi PM Anwar Biasa Saja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2025, 12:45
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Anggota DPR Malaysia dan Menteri Luar Negeri Malaysia Anggota DPR Malaysia dan Menteri Luar Negeri Malaysia (TikTok)

Ntvnews.id, Jakarta - Kritik tajam dilontarkan anggota parlemen Malaysia terhadap kebijakan luar negeri pemerintah menyusul perbandingan mencolok antara sambutan resmi yang diterima Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan sambutan yang minim terhadap Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat berada di Prancis.

Anggota Dewan Rakyat, Wan Ahmad Fayhsal, dalam sidang parlemen menyoroti mengapa Prabowo diundang secara resmi ke perayaan Hari Bastille oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, sementara Anwar, meskipun menjabat sebagai Ketua ASEAN tidak mendapat perlakuan serupa.

“Terima kasih, Yang Terhormat Ketua. Yang Terhormat Menteri, 16 September 1997, Tun Dr Mahathir. Tahun 2018, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Beberapa minggu lalu, tahun 2025, Prabowo, Presiden Indonesia, hadir, diundang oleh Presiden Prancis, ke Perayaan Hari Nasional, Bastille Day,” ucap Wan Ahmad Fayhsal.

Ia juga mempertanyakan mengapa Anwar hanya disambut oleh seorang pejabat publik berpangkat lebih rendah, bukan oleh tokoh penting seperti menteri atau presiden, sebagaimana yang diterima Prabowo.

“Mengapa Perdana Menteri kita tidak diundang? Bahkan ketika menjabat sebagai Ketua ASEAN, ia hanya disambut oleh seorang pejabat biasa, yang secara protokol jauh lebih rendah dibanding Presiden Prabowo, yang disambut oleh Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau,” kritiknya.

“Saya melihat, Yang Terhormat Menteri, liputan media mengenai kunjungan Ketua ASEAN ke Paris juga tidak luas. Le Figaro, Le Monde, Le Parisien bahkan tidak meliput pidato utama di Sorbonne,” lanjut dia.

Wan Ahmad Fayhsal menilai hal itu sebagai kegagalan diplomatik dan melewatkan peluang strategis untuk memperkuat hubungan Malaysia dengan negara besar seperti Prancis.

Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan menjelaskan bahwa kunjungan Anwar ke Prancis bukanlah kunjungan resmi, melainkan hanya persinggahan dalam perjalanan menuju Brasil untuk menghadiri KTT BRICS di Rio de Janeiro.

“Kunjungan tersebut adalah singgah dalam perjalanan ke Rio de Janeiro untuk menghadiri pertemuan BRICS di Brasil. Dari pihak Wisma Putra, ada undangan dari Italia dan juga Prancis yang telah lama mengundang Perdana Menteri.,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk singgah di Paris, sehingga hal tersebut bukan kunjungan resmi kenegaraan. Meski demikian, Mohamad Hasan menegaskan bahwa Anwar tetap mendapatkan penghormatan selama kunjungan tersebut.

“Sekadar disebut kunjungan biasa pun, Perdana Menteri tetap diberikan penghormatan tinggi. Ada upacara penyambutan oleh pasukan kehormatan dan segala protokol lainnya. Jadi tidak benar jika dikatakan kunjungan tersebut tidak bermakna,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan bahwa pertemuan bilateral tetap berlangsung antara Anwar dan Presiden Emmanuel Macron untuk membahas berbagai isu penting.

“Yang paling penting adalah pertemuan bilateral antara Perdana Menteri dan Presiden Macron, di mana banyak hal telah dibahas. Begitu juga dengan pertemuan tertutup di Italia. Jika nantinya kita melakukan kunjungan resmi ke Prancis, insya Allah sambutannya akan setara dengan negara-negara lain tempat kita melakukan kunjungan resmi,” pungkasnya.

x|close