Polisi Harus Tegas dan Adil di Peristiwa Perusakan Gereja di Padang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jul 2025, 14:55
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
 Viral di medsos perusakan rumah doa umat Kristen terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (27/07). Viral di medsos perusakan rumah doa umat Kristen terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (27/07). (medsoszone)

Ntvnews.id, Jakarta - Aksi intoleransi terjadi di Sumatra Barat (Sumbar). Aksi ini berupa perusakan terhadap Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumbar.

Ketua Umum Generasi Muda Mudi Batak(GMMB), Jonatan Panjaitan mengecam keras peristiwa itu. Ia menilai, apa yang terjadi sangat mencederai prinsip kebhinekaan yang ditanam di Indonesia, salah satunya toleransi dan jaminan kebebasan beragama bagi warga negara Indonesia.

"Peristiwa yang menimpa GKSI di Padang benar-benar merusak prinsip kebhinekaan dan toleransi beragama," ujar Jonatan, Rabu, 30 Juli 2025.

Jonatan lantas meminta apparat penegak hukum terutama Polda Sumbar, mengusut tuntas peristiwa tersebut. Serta menindak secara tegas dan adil.

"Kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk menyelesaikan kasus ini secara adil, transparan, dan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Termasuk menyelesaikan akar masalahnya. Penegakan hukum yang tegas sangat penting agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa depan," jelasnya.

Ia menegaskan, tindakan pembubaran ibadah yang tidak berdasar hukum merupakan pelanggaran terhadap konstitusi. Jonatan lantas mengingatkan, Indonesia merupakan negara hukum yang menjunjung tinggi kebebasan beragama bagi warga negaranya, sebagaimana dijamin dalam UUD 1945.

Ketum GMMB Jonatan Panjaitan. Ketum GMMB Jonatan Panjaitan.

Jonatan juga menyerukan agar Kapolda Sumbar turun tangan langsung mengusut dan menindak pelaku.

"Pelaku harus ditangkap, ditahan, dan diadili secara terbuka. Publik perlu melihat keadilan ditegakkan agar kejadian ini tidak terulang," ucapnya.

Jonatan Panjaitan mengingatkan bahwa Indonesia yang plural dan majemuk harus berdiri teguh pada prinsip kebebasan dan toleransi.

"Kita berbeda-beda tapi tetap satu. Jangan biarkan kebencian dan kekerasan merusak masa depan anak-anak bangsa," tandasnya.

TERKINI

Load More
x|close