Menurut dokumen yang dilihat oleh Al Jazeera, kapal tersebut berisi bahan peledak yang dimuat di India dan sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Ashdod, Israel, sekitar 30 km (18 mil) dari Jalur Gaza.
Situs pelacakan laut menunjukkan bahwa kapal tersebut berangkat dari Chennai di India tenggara pada tanggal 2 April dan mengelilingi Afrika untuk menghindari transit melalui Laut Merah, di mana Houthi Yaman telah menyerang kapal-kapal sebagai pembalasan atas perang Israel.
Kode identifikasi yang tercantum dalam dokumentasi, yang diperoleh secara tidak resmi oleh Jaringan Solidaritas Menentang Pendudukan Palestina (RESCOP), menunjukkan bahwa Borkum berisi 20 ton mesin roket, 12,5 ton roket dengan bahan peledak, 1.500 kg (3.300 pon) bahan peledak, serta 740 kg (1.630 pon) bahan peledak dan propelan untuk meriam.
Baca Juga: Gara-gara Wajahnya Nggak Mirip Orang India, Buronan Nomor 1 Thailand Pilih Kabur ke RI
Sebuah paragraf tentang kerahasiaan menetapkan bahwa semua karyawan, konsultan, atau pihak terkait lainnya diberi mandat bahwa "dalam kondisi apa pun" mereka tidak boleh menyebut nama IMI Systems atau Israel. IMI Systems, sebuah perusahaan pertahanan, dibeli oleh Elbit Systems, produsen senjata terbesar di Israel, pada tahun 2018.
Manajer komersial kapal tersebut, perusahaan Jerman MLB Manfred Lauterjung Befrachtung, mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan bahwa "kapal tersebut tidak memuat senjata atau kargo lainnya untuk tujuan Israel".
Kapal kargo kedua yang telah berangkat dari India ditolak masuk pada tanggal 21 Mei ke pelabuhan Cartagena. Surat kabar Spanyol El Pais melaporkan bahwa kapal Marianne Danica berangkat dari pelabuhan Chennai, India dan sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Haifa, Israel, dengan muatan 27 ton bahan peledak.