Contohnya, sambung Irini, Indonesia dengan Malaysia.
"Misalnya Malaka seperti itu. Kita punya kesamaan-kesamaan budaya. Pastinya kebudayaan tadi kita sudah sebut-sebut, latar belakang kebudayaan Malaka itu juga sedikit banyak pasti ada pengaruh dari nusantara," terang Irini.
Irini lebih lanjut mengatakan sejalan dengan pemikiran dan pemahaman pentingnya penguatan jati diri menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Melalui MBJR Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek ingin mengaktivasi kembali memori kolektif itu.
Sehingga ke depannya, hal-hal atau kekayaan atau potensi budaya ini dapat dikembangkan menjadi satu solusi diplomasi.
"Soft diplomasi," kata Irini.
"Jadi nilai-nilai ini penting untuk dihidupkan terutama untuk generasi muda," pungkasnya.