Persoalan lainnya, kata Reza, adalah hilangnya kepercayaan publik terhadap Poda Jabar dalam kasus Vina.
"Itu sebabnya apapun yang dilakukan, apapun yang dikatakan serta-merta memantik sinisme masyarakat. Tidak usah disurveilah. Silakan saja baca komentar-komentar para netizen di seluruh tayangan televisi dan tayangan podcast hampir semuanya sinisme terhadap institusi kepolisian. Dan itu kita sesalkan," kata Reza.
Karena itu, sambung Reza, eksaminasi yang harus dilakukan adalah eksaminasi yang formatnya hybrid. Mix, menggabungkan antara tim Polri dengan representasi masyarakat.
"Inilah satu-satunya pendekatan yang menurut saya mudah-mudahan bisa diharapkan, bisa diandalkan untuk mempersempit jarak antara Polda Jabar dalam kasus Cirebon ini dengan masyarakat secara luas," ucapnya.
Reza mengatakan kalau eksaminasi hanya dilakukan dengan format dependent examination artinya eksaminasi sebatas secara eksklusif dilakukan oleh otoritas Polri. Ia tidak yakin jarak itu akan menyempit.
"Justru boleh jadi akan semakin meluas, jarak antara kepercayaan masyarakat dengan otoritas Polda Jabar khususnya dalam kasus Cirebon ini," tandasnya.
"Tapi sebaliknya kalau kemudian eksaminasi itu dilakukan dengan format hybrid menggabungkan antara otoritas Polri dengan representasi masyarakat. Sekali lagi mudah-mudahan tampaknya inilah satu-satunya jalan yang diharapkan akan bisa mempersempit jarak itu," imbuhnya.