Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi Asep Guntur Rahayu saat memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis 14 Agustus 2025. ANTARA/Rio Feisal. (Antara)
Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam sektor pertambangan di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Saya sampaikan bahwa benar sedang menangani perkara dimaksud, tetapi masih dalam proses lidik (penyelidikan),” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2025.
Asep menegaskan bahwa karena kasus ini masih berada pada tahap penyelidikan, pihaknya belum dapat memaparkan perkembangan detail. “Belum bisa disampaikan karena belum masuk tahap penyidikan,” ujarnya.
Baca Juga: Ketua MPR Dukung Prabowo Perkuat Pemberantasan Korupsi
Sebelumnya, KPK pernah menyusun kajian mengenai tata kelola pertambangan sejak 2009. Hasil kajian tersebut kemudian disampaikan kepada tujuh kementerian pada 24 Juli 2025. Ketujuh kementerian yang dimaksud meliputi:
- Kementerian Kehutanan
- Kementerian Keuangan
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
- Kementerian Perhubungan
- Kementerian Perindustrian
- Kementerian Perdagangan
- Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal
Selain itu, pada 9 Juli 2025, KPK juga sempat meminta keterangan dari mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengenai tata kelola pertambangan. Usai dimintai keterangan, Arifin mengungkapkan bahwa pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pengelolaan tambang di wilayah Indonesia bagian timur.
(Sumber: Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
