Ntvnews.id, Tianjin - Presiden China Xi Jinping menegaskan komitmen negaranya untuk memperluas kerja sama di sektor energi, industri hijau, dan ekonomi digital dalam kerangka Shanghai Cooperation Organization (SCO).
“China akan membangun tiga ‘platform’ utama kerja sama China-SCO di bidang energi, industri hijau, dan ekonomi digital, serta akan mendirikan tiga pusat kerja sama utama untuk inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan tinggi, dan pendidikan vokasi,” ujar Presiden Xi dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO Plus di Tianjin, Senin 1 September 2025.
Lebih lanjut, Presiden Xi menyampaikan bahwa China bersama negara anggota SCO lainnya akan meningkatkan kapasitas tenaga surya fotovoltaik dan energi angin sebesar 10 juta kilowatt dalam lima tahun mendatang.
“Kami siap membangun pusat kerja sama penerapan kecerdasan buatan bersama semua pihak, dan berbagi keuntungan dari kemajuan di bidang AI. Kami menyambut semua pihak untuk menggunakan Sistem Navigasi Satelit Beidou dan mengundang negara-negara dengan kapasitas yang relevan untuk berpartisipasi dalam proyek Stasiun Penelitian Lunar Internasional,” tambahnya.
Baca Juga: Cerita Aden Bajaj Banting Setir dari Seorang Pelawak Kini Jadi Tukang Potong Ayam
Menurut Xi, SCO merupakan organisasi pertama yang membangun mekanisme kepercayaan militer di kawasan perbatasan, sehingga wilayah perbatasan dapat berubah menjadi ikatan persahabatan, rasa saling percaya, dan kolaborasi.
“SCO adalah yang pertama mengambil tindakan multilateral melawan tiga kekuatan: terorisme, separatisme, dan ekstremisme. SCO terus mendorong penegakan hukum dan kerja sama keamanan, mengelola serta menyelesaikan perbedaan dengan baik, menentang campur tangan eksternal secara tegas, serta menjaga perdamaian dan ketenangan di kawasan,” ungkap Presiden Xi.
Xi juga menyebut SCO sebagai pionir dalam inisiatif kerja sama Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI). Berbagai proyek unggulan telah berjalan dan kolaborasi di sektor investasi industri semakin aktif. Ia menambahkan bahwa total perdagangan antara China dan negara anggota SCO telah mencapai lebih dari 2,3 triliun dolar AS, melebihi target sebelumnya.
Selain itu, jaringan konektivitas antarnegara SCO terus berkembang, dengan hampir 14.000 kilometer jalur transportasi darat internasional yang terhubung. Sementara itu, layanan Kereta Api Ekspres China–Eropa sudah mencatat lebih dari 110.000 perjalanan.
Baca Juga: Kasus Kuota Haji: KPK Amankan 1,6 Juta Dolar AS dari Pihak Terkait
“SCO telah berkembang menjadi organisasi regional terbesar di dunia, dengan partisipasi 26 negara, kerja sama di lebih dari 50 bidang, dan total output ekonomi hampir 30 triliun dolar AS. Pengaruh serta daya tarik internasionalnya terus meningkat dari hari ke hari,” kata Xi.
Ia menekankan, sejak berdirinya 24 tahun silam, SCO telah berpegang pada prinsip Semangat Shanghai: saling percaya, saling menguntungkan, kesetaraan, konsultasi, menghormati keberagaman peradaban, dan mengejar pembangunan bersama.
KTT SCO Plus di Tianjin dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan dari 10 anggota tetap SCO, yakni China, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, India, Pakistan, Iran, dan Belarus. Turut hadir pula Mongolia sebagai negara pengamat serta delapan negara mitra dialog: Turki, Kamboja, Azerbaijan, Nepal, Armenia, Mesir, Myanmar, dan Maladewa.
Khusus tahun ini, China juga mengundang empat negara di luar struktur resmi SCO, yakni Indonesia, Laos, Malaysia, dan Vietnam. Dengan demikian, terdapat 23 perwakilan negara yang menyampaikan pernyataan dalam forum KTT SCO Plus.
Baca Juga: Cerita Aden Bajaj Banting Setir dari Seorang Pelawak Kini Jadi Tukang Potong Ayam
Dalam forum tersebut, para pemimpin menyepakati “Deklarasi Tianjin Dewan Kepala Negara SCO” yang berisi Strategi Pembangunan SCO hingga 2035, pernyataan tentang kemenangan Perang Dunia II, peringatan 80 tahun berdirinya PBB, serta dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral. Sebanyak 24 dokumen hasil juga diadopsi, mencakup kerja sama keamanan, ekonomi, hubungan antar-masyarakat, hingga pengembangan organisasi.
Selain itu, turut diresmikan empat pusat baru: Pusat Universal SCO untuk Penanggulangan Ancaman Keamanan, Pusat Pemberantasan Kejahatan Terorganisir Transnasional, Pusat Keamanan Informasi, dan Pusat Antinarkoba.
KTT juga memutuskan penerimaan Laos sebagai mitra dialog terbaru serta menunjuk Kirgizstan sebagai ketua bergilir SCO untuk periode 2025–2026.
(Sumber : Antara)