Ntvnews.id, Jembrana - Sejumlah desa bersama warga di Kabupaten Jembrana, Bali, berinisiatif membuka dapur umum guna membantu kebutuhan pangan korban banjir yang melanda wilayah tersebut.
"Kami sediakan 75 porsi makanan sesuai jumlah warga yang menjadi korban banjir di sini," ujar Sukirman, salah seorang warga Banjar Tengah, Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu, 10 September 2025.
Ia menjelaskan, dapur umum itu merupakan inisiatif jamaah Mushola Miftahusholla dengan dukungan dari pemerintah desa. Jamaah membawa berbagai bahan makanan beserta lauk, sementara kepala desa setempat menyumbangkan beras.
"Ibu-ibu juga kami minta menyumbang tenaga untuk memasak. Untuk sementara ini kami sediakan makan dua kali yaitu siang dan malam," katanya.
Selain difungsikan sebagai dapur umum, Mushola Miftahusholla juga menjadi tempat pengungsian sementara bagi warga yang rumahnya terendam banjir.
Menurut Sukirman, terdapat 16 kepala keluarga dengan total 75 jiwa yang terdampak banjir di sekitar mushola.
"Saat banjir besar datang, kami imbau warga segera menyelamatkan diri menuju mushola," katanya.
Baca Juga: BAZNAS Respons Cepat Bantu Evakuasi Korban Banjir di Tangerang Selatan
Tidak hanya di Desa Tegalbadeng Barat, pemerintah Desa Pengambengan juga mendirikan dapur umum karena wilayahnya terdampak banjir cukup parah.
Kepala Desa atau Perbekel Pengambengan, Kamaruzzaman, mengatakan pihaknya menggunakan dana dari APBDes untuk membiayai dapur umum tersebut.
"Kami tidak hitung berapa porsi memasak. Yang jelas sesuai kemampuan warga yang bergotong-royong memasak, karena cukup banyak warga kami yang rumahnya terendam banjir," ujarnya.
Karena jumlah korban banjir cukup banyak, pihak desa tidak mampu mendistribusikan makanan ke rumah-rumah warga.
"Kalau mengantar ke rumah warga korban banjir kami kekurangan tenaga. Warga kami persilahkan mengambil ke kantor desa," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, juga menyampaikan rencana membuka dapur umum untuk memastikan kebutuhan makanan pokok warga terdampak banjir tetap terpenuhi.
Banjir besar ini terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur Jembrana sejak Selasa 9 September 2025. Hingga Rabu sore, meskipun hujan sudah reda, kondisi cuaca di wilayah tersebut masih mendung.
(Sumber: Antara)