Penjual Narkoba di Jaksel Samarkan Aksi dengan Kopi dan Kosmetik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Sep 2025, 17:38
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Peredaran narkoba di Jakarta Selatan disamarkan dengan berjualan di warung kopi (warkop), Jakarta, Kamis, 25 September 2025. Peredaran narkoba di Jakarta Selatan disamarkan dengan berjualan di warung kopi (warkop), Jakarta, Kamis, 25 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap modus baru peredaran narkoba yang disamarkan melalui warung kopi dan toko kosmetik. Dua penjaga toko ditangkap setelah polisi menemukan barang bukti berupa sabu dan obat-obatan terlarang.

“Jadi, dari dua titik ini dari tempat warung kopi (warkop) kontainer, kita temukan ada beberapa jenis narkoba,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 25 September 2025.

Murodih menjelaskan dalam warkop tersebut polisi menemukan tujuh butir psikotropika jenis sabu dengan berat satu miligram, tujuh butir sabu seberat dua miligram, serta satu telepon seluler. Selain itu, di toko kosmetik ditemukan 12 butir obat-obatan yang dibungkus plastik bening.

Baca Juga: Fariz RM Divonis 10 Bulan Penjara atas Kasus Narkoba

“Sehingga kita tangkap termasuk dua penjaga toko,” ucapnya.

Narkoba tersebut dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp30 ribu per butir. Sebelumnya, polisi menangkap dua pelaku berinisial A dan AA, terduga pengedar narkoba di kawasan Jagakarsa dan Pasar Minggu, pada Kamis, 18 September 2025. Penangkapan berawal dari pengaduan masyarakat di hari yang sama.

BNN RI mencatat Jakarta sebagai episentrum peredaran narkoba, dengan tingkat prevalensi penyalahguna mencapai 3,3 persen atau setara 132 ribu jiwa hingga awal 2025. Dari hasil pemetaan, terdapat 112 kawasan rawan narkoba di Provinsi DKI Jakarta.

Sebagai langkah penanganan, BNN Provinsi saat ini mengoperasikan empat klinik rehabilitasi yang sudah melayani 1.150 penyalahguna narkoba di DKI Jakarta. Kemiskinan juga disebut dimanfaatkan para bandar untuk membentuk patron sosial baru.

Baca Juga: 15 Siswi SMP Nekat Pesta Narkoba Sampai Ditangkap Polisi

(Sumber: Antara)

x|close