Ntvnews.id, Jakarta - Kebakaran besar yang terjadi pada Minggu 29 September 2025 di wilayah Gang Langgar 1, Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat, menyebabkan sekitar 400 rumah hangus terbakar. Dugaan sementara, sumber api berasal dari sebuah toko alat tulis yang berada di kawasan tersebut.
Kapolsek Metro Tamansari AKBP Riyanto menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan awal mengarah pada toko alat tulis sebagai titik awal kebakaran.
“Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, api diduga berasal dari toko alat tulis,” ujar Riyanto saat berada di posko pengungsian, Senin, 29 September 2025.
Garis polisi telah dipasang di sekitar bangunan yang dicurigai menjadi asal api, namun tak ada benda yang tersisa dari lokasi tersebut selain puing-puing sisa kebakaran.
Sementara itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat telah mengatur sejumlah lokasi pengungsian untuk menampung para warga yang terdampak.
“Sudah kita siapkan pengungsian. Tadi Lurah Tangki sudah laporan, ada di kantor lurah dan masjid,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Kebakaran di Tamansari Jakbar: 1.129 Warga Kehilangan Tempat Tinggal, 400 Rumah Hangus
Lurah Tangki Iqbal Rahmat menjelaskan bahwa saat ini terdapat 175 warga yang mengungsi di Kantor Kelurahan dan 50 orang lainnya di Masjid Al-Muhajirin. Total warga terdampak mencapai 1.256 jiwa.
Untuk mengantisipasi kebutuhan pengungsian yang lebih luas, empat tenda tambahan juga telah disiapkan oleh Dinas Sosial. Namun, karena ukuran tenda dari Tagana dinilai terlalu besar untuk lokasi sempit, pihak kelurahan memilih menggunakan tenda berukuran sedang.
“Jadi, warga masih bisa lewat,” ujar Iqbal.
Setiap tenda telah dilengkapi fasilitas dasar seperti tempat tidur lipat dan toilet portabel, sementara fasilitas mandi tersedia di masjid setempat.
Sebagai alternatif tambahan, GOR Lokasari juga disiapkan sebagai lokasi pengungsian cadangan. Namun, Iqbal menyebut bahwa sebagian besar warga lebih memilih menumpang sementara di rumah kerabat ketimbang tinggal di posko.
“Jadi, kami lihat dulu yang empat ini apakah memang masyarakat mau tinggal di tenda sini, kalau memang kurang, kami tambah, kembali lagi, kita bangun lagi,” ujarnya.
(Sumber: Antara)