Ntvnews.id, Jakarta – Tim Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) melaksanakan penyisiran terakhir di lokasi reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa, sebelum secara resmi menutup operasi pencarian korban.
Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menyampaikan bahwa hingga memasuki hari kesembilan operasi, tepatnya pada pukul 09.00 WIB, total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 171 orang.
Dari jumlah tersebut, 104 orang dinyatakan selamat sementara 67 orang meninggal dunia, termasuk delapan potongan tubuh (body part) dari bagian badan hingga ujung kaki.
“Penyisiran kembali kami lakukan hari ini, sekali lagi di area yang sudah rata dengan tanah. Harapan kami tidak ada lagi korban yang tertinggal,” ujar Yudhi dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Seluruh Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan
Ia menambahkan bahwa temuan terakhir terjadi pada Senin, 6 Oktober 2025 malam pukul 21.03 WIB, berupa satu potongan tubuh korban. Potongan tersebut langsung diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Sejak hari pertama kejadian, operasi pencarian dilakukan secara intensif dengan melibatkan ratusan personel dari berbagai instansi, seperti Basarnas, TNI, Polri, BNPB, BPBD, PMI, serta para relawan. Hingga hari kesembilan, area pondok yang sebelumnya memiliki empat lantai kini sepenuhnya rata dengan tanah.
“Pagi hingga sore kemarin, kami menyisir seluruh area sekaligus melakukan pembersihan sisa-sisa bangunan. Malam harinya masih ditemukan satu body part, dan hari ini kami pastikan seluruh area benar-benar sudah aman,” kata Yudhi.
Dengan selesainya tahap akhir penyisiran, Basarnas secara resmi menutup operasi pencarian dan pertolongan (SAR). Tahap penanganan pascakejadian berikutnya akan dilanjutkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui fase rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Dari sisi SAR, kami akan selesaikan hari ini. Tahapan berikutnya akan dilanjutkan oleh BNPB,” ujar Yudhi menegaskan.
(Sumber: Antara)