Mesir Pimpin Negosiasi Pembebasan Tahanan dan Gencatan Senjata di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2025, 15:24
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Mesir memimpin negosiasi terperinci mengenai daftar tahanan asal Palestina yang diusulkan untuk dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza yang kemungkinan bakal tercapai. Mesir memimpin negosiasi terperinci mengenai daftar tahanan asal Palestina yang diusulkan untuk dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza yang kemungkinan bakal tercapai. (ANTARA)

Ntvnews.id, Kairo - Mesir memimpin negosiasi intensif antara Hamas dan Israel terkait kesepakatan pertukaran tahanan serta gencatan senjata di Gaza. Perundingan yang digelar di Sharm el-Sheikh itu memasuki tahap pembahasan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel.

Menurut laporan Al Qahera News, stasiun televisi yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir, pembicaraan kini difokuskan pada tuntutan spesifik Hamas. “Perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel, yang kini memasuki hari kedua, di Sharm el-Sheikh, telah memasuki tahap yang berfokus pada pembahasan tuntutan spesifik Hamas,” kata saluran berita tersebut, mengutip sumber-sumber Mesir.

Daftar tahanan yang diajukan Hamas mencakup sejumlah tokoh penting seperti Marwan Barghouti, Ahmad Sa'adat, Hassan Salameh, dan Abbas al-Sayed. Hamas menyatakan kesediaannya untuk membebaskan semua warga Israel yang disandera, termasuk mereka yang masih hidup maupun jenazah korban yang telah tewas.

Baca Juga: Hamas Desak Mesir untuk Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

Sumber-sumber Mesir menyebutkan, kendala utama dalam negosiasi ini terletak pada tuntutan Hamas terkait mekanisme penerapan rencana perdamaian 20 poin yang didukung Amerika Serikat (AS) serta jaminan bahwa Israel tidak akan melanjutkan operasi militernya di Gaza setelah kesepakatan tercapai.

Mesir disebut tengah memperkuat upaya diplomatik untuk menuntaskan kesepakatan dan menyusun protokol pelaksanaan yang jelas. Selain Mesir, delegasi dari Qatar, Turki, dan Amerika Serikat juga diperkirakan akan berpartisipasi dalam perundingan tersebut.

Konflik antara Hamas dan Israel meletus pada 7 Oktober 2023, ketika serangan besar-besaran Hamas di wilayah selatan Israel menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan sekitar 250 orang disandera. Sejak itu, serangan balasan Israel telah memicu krisis kemanusiaan parah di Gaza, dengan otoritas kesehatan setempat melaporkan lebih dari 67.000 warga Palestina tewas akibat operasi militer Israel.

Baca Juga: Lebih dari 60 Ribu Anak Palestina Jadi Korban di Gaza

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close