Trump Umumkan Kesepakatan Fase Pertama Perdamaian Israel dan Hamas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Okt 2025, 13:58
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, dan seorang sandera Israel terlihat selama penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah, di kamp pengungsi al-Nuseirat, di Gaza, Palestina, 22 Februari 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. Arsip foto - Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, dan seorang sandera Israel terlihat selama penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah, di kamp pengungsi al-Nuseirat, di Gaza, Palestina, 22 Februari 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Tokyo – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati fase pertama dari rencana perdamaian Jalur Gaza yang ia ajukan. Dalam kesepakatan tersebut, kelompok Hamas disebut akan segera membebaskan seluruh sandera Israel yang masih ditahan.

Trump menjelaskan pada Rabu, 8 Oktober 2025 bahwa sebagai imbalan atas pembebasan sandera itu, Israel akan menarik pasukannya ke “garis yang telah disepakati.”

Menurut Trump, kesepakatan ini menjadi langkah penting menuju berakhirnya perang dua tahun di Gaza, setelah berbagai upaya sebelumnya gagal mencapai hasil. Ia menilai kesepakatan ini dapat membuka jalan bagi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah.

Meski demikian, belum ada kejelasan kapan konflik akan benar-benar berakhir karena sejumlah rincian teknis masih harus diselesaikan, termasuk soal pelucutan senjata oleh Hamas.

“Semua pihak akan diperlakukan secara adil! Ini adalah hari yang hebat bagi dunia Arab dan Muslim, Israel, negara-negara sekitarnya, dan Amerika Serikat,” tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social, ketika mengumumkan kesepakatan tersebut.

Hamas kemudian mengonfirmasi adanya kesepakatan tersebut dan menyampaikan terima kasih atas peran mediasi dari Trump, Mesir, Qatar, dan Turki.

Baca Juga: Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Trump Minta Seluruh Sandera Dibebaskan

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya Trump melalui unggahan di X. “Ini adalah keberhasilan diplomatik serta kemenangan nasional dan moral bagi Israel,” katanya.

Sebelumnya pada hari yang sama, Trump mengungkapkan rencananya untuk melakukan perjalanan ke Mesir dalam waktu dekat karena negosiasi untuk mengakhiri perang di Gaza disebut telah memasuki tahap akhir.

Dalam sebuah acara di Gedung Putih, ia menyampaikan bahwa proses perundingan “berjalan dengan sangat baik,” dan menambahkan bahwa dirinya akan menuju Timur Tengah “kemungkinan pada hari Minggu... sedikit lewat Sabtu malam, tapi itu tampaknya itu sudah menjadi jadwal kami.”

Baca Juga: Hamas Bakal Lepaskan Sandera Jika Gencatan Senjata, Ini Respons Israel

Ketika ditanya wartawan mengenai tujuan kunjungannya, Trump menjawab, “Kami belum memutuskan secara pasti. Tapi kemungkinan besar saya akan pergi ke Mesir. Di sanalah semua orang berkumpul sekarang.”

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah berlangsungnya pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas di kota resor Sharm el-Sheikh, Mesir, yang terletak di tepi Laut Merah.

Negosiasi tersebut telah dimulai sejak Senin, 6 Oktober 2025, sekitar sepekan setelah Trump mempresentasikan rencana perdamaian berisi 20 poin untuk mengakhiri pertempuran di wilayah Gaza.

(Sumber: Antara) 

x|close