Menkeu Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata, Serukan Pembasmian Total Hamas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, dan seorang sandera Israel terlihat selama penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah, di kamp pengungsi al-Nuseirat, di Gaza, Palestina, 22 Februari 2025. A Arsip foto - Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, dan seorang sandera Israel terlihat selama penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah, di kamp pengungsi al-Nuseirat, di Gaza, Palestina, 22 Februari 2025. A (Antara)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyatakan rasa senangnya atas rencana pemulangan seluruh sandera yang ditawan kelompok Hamas di Gaza. Namun, pejabat berhaluan keras tersebut menegaskan bahwa perang tidak boleh berakhir hanya karena para sandera telah dibebaskan.

"Segera setelah para korban penculikan kembali ke rumah, negara Israel harus terus berupaya sekuat tenaga untuk sepenuhnya membasmi Hamas dan sepenuhnya mendemiliterisasi Gaza agar tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," ujarnya, dikutip dari AFP, Jumat, 10 Oktober 2025.

Smotrich menegaskan penolakannya terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza yang dicapai antara Israel dan Hamas pada hari yang sama. Ia menyatakan akan memberikan suara menentang perjanjian tersebut, meskipun tidak berencana mengundurkan diri dari pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dalam pernyataannya di platform media sosial X, Smotrich mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi dampak dari pembebasan para tahanan Palestina. "Ada ketakutan yang sangat besar akan konsekuensi dari pengosongan penjara dan pembebasan generasi pemimpin teroris berikutnya yang akan melakukan apa pun untuk terus menumpahkan darah Yahudi di sini," tulisnya.

Baca Juga: Menlu RI Sambut Gencatan Senjata Hamas–Israel sebagai Langkah Akhiri Agresi

Ia kemudian menambahkan, "Karena alasan ini saja, kami tidak bisa ikut serta dalam perayaan yang picik atau memberikan suara mendukung kesepakatan ini," tegasnya.

Sementara itu, kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza telah dicapai melalui negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas di Mesir. Dalam pernyataannya, Hamas menyampaikan bahwa mereka “telah mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang di Gaza, penarikan pendudukan, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan.”

Hamas juga mendesak Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar menekan Israel untuk melaksanakan kesepakatan tersebut secara penuh dan “tidak membiarkannya mengelak atau menunda-nunda implementasi dari apa yang telah disepakati.”

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, pertukaran sandera dan tahanan akan dilaksanakan dalam waktu 72 jam setelah perjanjian diberlakukan. Hamas menyatakan bahwa warga Israel yang disandera akan ditukar dengan hampir 2.000 tahanan Palestina.

 

x|close