Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul melakukan kunjungan ke Balai Kota Jakarta pada Jumat, 24 Oktober 2025. Dalam pertemuan tersebut, Gus Iful bertemu langsung dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk membahas kolaborasi pelaksanaan program strategis Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang peningkatan kesejahteraan sosial.
"Ada tiga yang kami sampaikan kepada Pak Gubernur sesuai dengan mandat prioritas Bapak Presiden Prabowo," katanya.
Pertama mengenai data, katanya, kunci utama keberhasilan program kesejahteraan terletak pada keakuratan data. Ia menekankan pentingnya implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Satu Data Indonesia, yang menugaskan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengelola dan menyatukan seluruh data pemerintah, termasuk dari pemerintah daerah.
Baca Juga: Pramono Dukung Rencana Purbaya Larang Thrifting
"Selama ini kan datanya sendiri-sendiri sehingga terasa sekali ego sektoral. Ya jadi sekarang kita alhamdulillah cocok-cocokkan data dengan Pak Gubernur, ini yang pertama," ujarnya.
Kedua, Gus Iful menjelaskan bahwa pemerintah mendorong agar penerima bantuan sosial (Bansos) dapat naik kelas menjadi peserta program pemberdayaan ekonomi. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan langsung dan meningkatkan kemandirian masyarakat.
"Jadi program pemberdayaan," imbuh dia.
Mensos (NTVNews.id/ Adiansyah)
Ketiga, topik yang dibahas adalah pengembangan Sekolah Rakyat. Gus Iful menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov DKI atas dukungan terhadap program ini.
"Nah soal sekolah rakyat ini disamping yang sekolah tentu warga Jakarta. Nanti kita harapkan Pak Gubernur memberikan dukungan lahan untuk sekolah permanen atau gedung permanen sekolah rakyat. Sekarang ini baru menggunakan gedung sementara milik Kementerian Sosial," katanya.
"Gedung sementara. Nah ada tiga yang DKI ini atau yang daerah khusus Jakarta ini. Satu Pondok Indah, dua Bambu Apos, dan yang ketiga di Pasar Rebo," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa rancangan gedung sudah disiapkan oleh tim Presiden, dan pembangunannya akan dibiayai melalui APBN oleh Kementerian PUPR.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Iful juga memaparkan data terbaru penerima bantuan sosial di wilayah DKI Jakarta. Program BPNT dan Bantuan Sembako telah menjangkau lebih dari 350 ribu keluarga, sedangkan Program Keluarga Harapan (PKH) menyasar sekitar 133 ribu KPM.
Dengan tambahan tersebut, total penerima bantuan sosial di DKI Jakarta pada akhir 2025 mencapai 617 ribu lebih keluarga, dengan total anggaran lebih dari Rp500 miliar.
"Ini laporan saya kepada Pak Gubernur untuk bisa disinergikan dengan program-program DKI yang juga luar biasa menurut kami. Ya daya jangkaunya juga luar biasa, angkarannya cukup besar," imbuhnya.
Mensos dan Pramono (NTVNews.id/ Adiansyah)
Pramono Anung menyampaikan, bahwa pemaparan yang disampaikan oleh Mensos dapat disepakati, termasuk mengenai Sekolah Rakyat yang selanjutnya Pemprov DKI segera menggelar rapat.
Baca Juga: Pramono Resmikan Taman Si Pitung Jampea di Kolong Tol Jakut
"Memutuskan, mengusulkan daerah-daerah yang memang akan bisa disiapkan oleh pemerintah DKI Jakarta untuk lahannya. Tetapi sepenuhnya yang akan membangun adalah APBN, Pemerintah Pusat," ungkapnya.
"Kalau itu bisa dilakukan maka ini adalah bentuk sinergi yang baik sekali. Yang kedua untuk integrasi data karena memang di lapangan seringkali masih ada overlapping antara apa yang dikerjakan oleh Pemerintah Jakarta maupun oleh Pemerintah Pusat," ucap Pramono Anung.
Mensos dan Pramono (NTVNews.id/ Adiansyah)