Ketua MPR Sebut Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sudah Tak Jadi Masalah
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2025, 21:15
Muhammad Fikri
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua MPR RI Ahmad Muzani di Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/10/2025). (ANTARA)
Ntvnews.id, Bandung - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai usulan untuk menjadikan Presiden Kedua RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional seharusnya tidak lagi menimbulkan perdebatan, karena MPR pada periode sebelumnya sudah menyatakan bahwa Soeharto dinyatakan “clear” sesuai ketetapan lembaga tersebut.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyebut bahwa usulan agar Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto diberi gelar Pahlawan Nasional semestinya tidak lagi menjadi persoalan. Menurutnya, MPR telah menegaskan bahwa Soeharto telah “clear” dalam proses penilaian sebelumnya.
“MPR kan pada periode lalu yang bersangkutan sudah dinyatakan clear, dalam arti sudah menjalankan proses seperti yang ditetapkan dalam TAP MPR,” ujar Muzani di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 24 Oktober 2025.
Meski demikian, Muzani menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai pemberian gelar tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Prabowo Subianto. Ia mengatakan, hal itu juga berlaku bagi tokoh-tokoh lain yang diusulkan untuk mendapat gelar serupa.
“Namun, saya menyerahkan sepenuhnya pemberian gelar pahlawan itu kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk tokoh-tokoh lainnya yang akan diberi gelar pahlawan,” katanya.
Menurut Muzani, Presiden memiliki pertimbangan dan pandangan yang matang dalam menilai tokoh-tokoh yang layak memperoleh gelar Pahlawan Nasional, berdasarkan peran dan masa bakti mereka terhadap bangsa dan negara.
“Saya kira tunggu bagaimana keputusan Presiden untuk memberi gelar pahlawan nasional kepada tokoh yang dipilih,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Sosial telah mengusulkan sebanyak 40 nama tokoh untuk menerima gelar Pahlawan Nasional. Di antara nama-nama tersebut terdapat aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah.
Selain Marsinah, terdapat pula Presiden RI ke-2 Soeharto, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ulama asal Bangkalan Syaikhona Muhammad Kholil, Rais Aam PBNU K.H. Bisri Syansuri, K.H. Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng Jombang, Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan, serta mantan Gubernur DKI Jakarta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin.