Malaysia Berhasil Turunkan Tarif Impor ke AS Jadi 19 Persen Lewat Kesepakatan Baru
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Okt 2025, 10:49
Muhammad Fikri
Penulis
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz (kanan) di Putrajaya, Malaysia, Minggu (26/1/2025). (ANTARA)
Ntvnews.id, Kuala Lumpur - PemerintahMalaysia sukses menegosiasikan penurunan tarifimpor ke Amerika Serikat dari 25 persen menjadi 19 persen melalui penandatanganan Kesepakatan Tarif Resiprokal. Langkah ini disambut positif karena memperkuat hubungan perdagangan sekaligus memberi keringanan signifikan bagi sejumlah komoditas ekspor utama Malaysia.
Malaysia berhasil memperjuangkan pengurangan tarif impor ke Amerika Serikat dari sebelumnya 25 persen menjadi 19 persen sebagaimana tercantum dalam kesepakatan tarif resiprokal yang baru ditandatangani antara kedua negara.
“Saya dengan senang mengumumkan bahwa Malaysia telah menandatangani Kesepakatan Tarif Resiprokal dengan AS pada siang ini,” kata Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Dengan keringanan tarif dan komitmen komersial ini, Malaysia berhasil mendapatkan penurunan tarif menjadi 19 persen. Tengku Zafrul menambahkan, Amerika Serikat juga berkomitmen membebaskan sebanyak 1.711 pos tarif dari pungutan 19 persen tersebut.
“Hal itu mencakup ekspor utama Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi yang seluruhnya berkontribusi hingga 12 persen dari ekspor kita ke AS,” ujarnya.
Dalam perkembangan lain, Amerika Serikat dan Malaysia sepakat meningkatkan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis komprehensif, menyusul pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, seperti disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Menurut Kemlu Malaysia, status baru tingkat hubungan bilateral itu menunjukkan kuatnya kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk perdagangan dan investasi, teknologi maju, pertahanan dan keamanan, ketahanan energi, perdamaian dan stabilitas kawasan, serta kerja sama kemanusiaan.