Fakultas Tertua di UI Punya Harapan Tak Main-main di usia 101 Tahun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Okt 2025, 13:22
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Dalam Sidang Dies Natalis ke-101 di Auditorium Djokosoetono, Depok, Dekan FHUI, Parulian Paidi Aritonang, menegaskan komitmen fakultas tertua di Indonesia itu untuk terus melahirkan karya nyata yang berdampak bagi masyarakat. Dalam Sidang Dies Natalis ke-101 di Auditorium Djokosoetono, Depok, Dekan FHUI, Parulian Paidi Aritonang, menegaskan komitmen fakultas tertua di Indonesia itu untuk terus melahirkan karya nyata yang berdampak bagi masyarakat. (dok)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam Sidang Dies Natalis ke-101 di Auditorium Djokosoetono, Depok, Dekan FHUI, Parulian Paidi Aritonang, menegaskan komitmen fakultas tertua di Indonesia itu untuk terus melahirkan karya nyata yang berdampak bagi masyarakat.

Menurut Parulian, saat memasuki abad kedua, FHUI harus tampil lebih unggul dan memberi dampak lebih besar di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

“Memasuki abad kedua, saya berharap FHUI bersama para dosen, mahasiswa, serta alumninya dapat lebih unggul dan berdampak bagi masyarakat melalui karya dan pengabdian yang nyata,” ujar Parulian kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).

Ia menekankan bahwa kontribusi FHUI harus menjangkau seluruh Indonesia, tidak hanya terbatas di Jakarta. “Masyarakat di seluruh Indonesia harus bisa merasakan apa yang kami perbuat,” tambahnya.

Parulian menuturkan, FHUI yang berdiri sejak 28 Oktober 1924 telah menjadi pusat pembentukan pemikiran hukum nasional.

Baca Juga: Universitas Indonesia Tegaskan Tak Pernah Blacklist Sekolah dalam Jalur PPKB 2025

“Kita telah melahirkan alumni-alumni yang berkontribusi pada cita-cita bangsa, seperti Amir Sjarifuddin, Mohammad Yamin, bapak konstitusi Indonesia Mr. Soepomo, dan lainnya,” jelasnya.

Perjuangan para alumni tersebut, lanjutnya, menjadi bukti bahwa fakultas ini tidak hanya menghasilkan akademisi, tetapi juga pejuang dan pemimpin bangsa.

“Perjuangan ini tidak boleh putus. Kita tidak boleh patah semangat, harus terus berkarya dan berpikir jauh ke depan untuk membenahi hukum di Indonesia,” tegasnya.

Parulian juga menyoroti tantangan yang dihadapi mahasiswa hukum di era digital. Ia menilai perkembangan teknologi seharusnya tidak membuat mahasiswa pasif, melainkan harus menjadi sarana untuk berinovasi.

“Tantangannya adalah bagaimana kita memanfaatkan teknologi. Dengan adanya teknologi, kita tidak boleh malas berpikir, tetapi harus memanfaatkannya untuk berinovasi dan terus memberi dampak bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, FHUI juga memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal transisi dari KUHP lama ke KUHP baru. Parulian menyebut KUHP lama sebagai produk kolonial, sehingga KUHP baru patut diapresiasi sebagai karya anak bangsa.

Dalam Sidang Dies Natalis ke-101 di Auditorium Djokosoetono, Depok, Dekan FHUI, Parulian Paidi Aritonang, menegaskan komitmen fakultas tertua di Indonesia itu untuk terus melahirkan karya nyata yang berdampak bagi masyarakat. <b>(dok)</b> Dalam Sidang Dies Natalis ke-101 di Auditorium Djokosoetono, Depok, Dekan FHUI, Parulian Paidi Aritonang, menegaskan komitmen fakultas tertua di Indonesia itu untuk terus melahirkan karya nyata yang berdampak bagi masyarakat. (dok)

“KUHP lama adalah produksi kolonial. Dengan adanya KUHP baru, bagaimanapun juga kita harus berbangga karena ini adalah produksi bangsa sendiri,” paparnya.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan agar KUHP baru tetap relevan dengan kondisi masyarakat.

“Kita harus berbangga, tetapi juga terus mengoreksinya agar sejalan dengan perkembangan masyarakat dan zaman,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Parulian menegaskan FHUI akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga tegaknya hukum di Indonesia.

“FHUI akan terus mengawal, mendukung, dan membantu agar hukum di Indonesia tetap tegak, dan (kami akan) kritis kepada siapapun itu,” tegasnya.

Semangat satu abad FHUI ini diharapkan dapat mendorong seluruh civitas akademika mahasiswa dan dosen untuk melanjutkan perjuangan fakultas dalam mencetak generasi hukum yang berintegritas, berkarakter, dan berpikir global.

x|close