Awas Gelombang Tinggi di Labuan Bajo!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 13:52
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kapal wisata saat lego jangkar di perairan laut Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana Kapal wisata saat lego jangkar di perairan laut Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana (Antara)

Ntvnews.id, Labuan Bajo — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan para pelaku wisata bahari serta operator kapal di Labuan Bajo untuk mewaspadai potensi peningkatan tinggi gelombang di perairan Selat Sape bagian utara pada 5–7 November 2025, yang diperkirakan mencapai 1,3 hingga 1,7 meter.

“Meski tergolong kategori sedang, kondisi ini tetap perlu diantisipasi, terutama bagi kapal berukuran kecil yang lebih berisiko terhadap golakan dan hempasan gelombang,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Seran di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 3 November 2025.

Maria menjelaskan, BMKG memprakirakan kondisi gelombang akan kembali teduh dan normal pada 8–9 November 2025. Ia pun mengingatkan agar pelaku wisata bahari, operator kapal, nelayan, maupun masyarakat yang hendak bepergian melalui jalur laut selalu memeriksa prakiraan cuaca, gelombang, dan arus laut sebelum berangkat.

“BMKG Komodo Manggarai Barat akan terus memantau perkembangan cuaca selama tujuh hari 24 jam dan memberikan update cuaca melalui media sosial kami,” katanya.

Baca Juga: BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Tengah

Selain itu, Maria menuturkan kondisi cuaca panas dan lembab masih terpantau di wilayah Manggarai Barat dengan suhu maksimum sekitar 33–34 derajat Celsius dan kelembapan 60–85 persen dalam beberapa hari terakhir.

Ia menjelaskan, fenomena ini terjadi karena posisi garis semu matahari telah berada di selatan khatulistiwa, sehingga intensitas radiasi sinar matahari terasa lebih terik.

“Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk cukupi cairan tubuh, gunakan pelindung diri, dan hindari aktivitas luar ruangan pada siang hari,” katanya.

Sebelumnya, BMKG juga mengingatkan masyarakat pengguna transportasi laut mengenai potensi gelombang setinggi 1,25–2,5 meter di sejumlah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 3–6 November 2025.

Baca Juga: Gelombang Tinggi, Balita di Mamuju Hilang Terseret Ombak dan Sulit Ditemukan

“Waspadai gelombang kategori sedang (lebih dari 1,25–2,5 meter) berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT pada 3 hingga 6 November 2025,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Yandri Anderudson Tungga.

Yandri menuturkan, potensi gelombang tinggi tersebut dapat terjadi di wilayah Selat Sape bagian utara dan selatan, Selat Flores-Lamakera, Selat Pantar, Selat Alor, perairan selatan Flores, selatan Alor-Pantar, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan selatan Sumba, perairan Sabu-Raijua (utara dan selatan), perairan utara Timor, utara Kupang, dan selatan Timor-Rote.

Ia menambahkan, pola angin di wilayah NTT umumnya bergerak dari arah tenggara menuju barat daya dengan kecepatan antara 6–25 knot, di mana kecepatan tertinggi terpantau di Selat Sape, perairan utara Flores, Selat Pantar, Selat Alor, Laut Sawu, Selat Ombai, serta perairan utara Timor dan Kupang-Rote. Kondisi ini, lanjutnya, berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di berbagai perairan tersebut.

BMKG pun telah mengeluarkan peringatan dini gelombang laut di wilayah NTT yang berlaku sejak Senin, 3 November 2025 hingga Kamis, 6 November 2025.

(Sumber: Antara) 

x|close