Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah menargetkan peningkatan kontribusi sektor maritim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari 8,1 persen pada 2025 menjadi 9,1 persen di tahun 2029. Target tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Jakarta, Kamis.
“Kita menargetkan kontribusi sektor maritim terhadap PDB dapat meningkat dari 8,1 persen di tahun 2025 menjadi hingga 9,1 persen pada tahun 2029,” ucap dia.
AHY menjelaskan bahwa untuk mencapai sasaran tersebut, pemerintah akan memperkuat kebijakan fiskal di sektor maritim, melakukan reformasi struktural, serta mendorong investasi swasta agar berperan lebih besar dalam pengembangan sektor ini.
Selain langkah kebijakan, pemerintah juga berfokus pada peningkatan kapasitas dan efisiensi pelabuhan utama, serta memperkuat jaringan tol laut yang menjadi tulang punggung sistem logistik nasional.
Menurut AHY, sejumlah proyek strategis siap dikembangkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi maritim Indonesia. Proyek-proyek tersebut antara lain terminal peti kemas dan produk di Jakarta, Terminal Kijing di Kalimantan Barat beserta kawasan industrinya, Pelabuhan Baru Makassar, serta Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Baca Juga: Perkuat Konektivitas, AHY Resmikan Pelabuhan Penyeberangan di Kepulauan Anambas
“Ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi maritim melalui peningkatan efisiensi logistik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17 ribu pulau, laut adalah perangkat utama Indonesia,” kata AHY.
Di sisi lain, untuk memastikan layanan transportasi laut yang semakin andal, aman, dan efisien, pemerintah juga tengah mendorong peremajaan dan modernisasi armada kapal. Upaya ini disertai dengan peningkatan kapasitas layanan di berbagai rute penting, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) agar konektivitas maritim nasional semakin merata.
Sebagai bagian dari kerja sama internasional, AHY mewakili Pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Rusia guna memperkuat kolaborasi di sektor maritim.
Kerja sama tersebut mencakup alih teknologi dan transisi energi untuk meningkatkan kapasitas angkutan laut, serta pengembangan kerja sama ilmiah dan teknis di bidang kemaritiman. Selain itu, kedua negara juga sepakat mendorong transformasi infrastruktur pelabuhan yang ramah lingkungan, memperluas kolaborasi industri galangan kapal, serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan di sektor maritim.
Poin penting lainnya adalah penguatan upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap pembangunan ekonomi hijau dan biru.
(Sumber : Antara)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Konsultasi Bilateral Pemerintah Indonesia dan Dewan Maritim Federasi Rusia di Jakarta, Kamis 6 November 2025 (ANTARA/Muzdaffar Fauzan) (Antara)