A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Viral Turis Asing Kena Scam Taksi Online - Ntvnews.id

Viral Turis Asing Kena Scam Taksi Online

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2025, 05:40
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Taksi Ilustrasi Taksi (Istimewa)

Ntvnews.id, New Delhi - Seorang turis asal Jerman membagikan pengalaman tak menyenangkan saat memesan taksi online di Goa, India. Pengalaman itu memperlihatkan konflik yang masih terjadi antara pengemudi taksi daring dan tukang becak lokal di wilayah tersebut.

Dilansir dari News18, Rabu, 12 November 2025, video viral tersebut memperlihatkan momen travel influencer asal Jerman, Alexander Welder, yang terjebak dalam situasi sulit di kawasan Patnem, Goa. Ia terpaksa berjalan kaki menuju titik penjemputan setelah memesan taksi melalui aplikasi.

Menurut pengakuannya, seorang pengemudi becak mematok tarif Rs 500 (sekitar Rp93 ribu) untuk sekali jalan, sementara tarif taksi online hanya Rs 300 (sekitar Rp56 ribu) untuk rute yang sama. Hal itu membuatnya kebingungan.

“Mereka meminta Rs 500 untuk naik tuk-tuk, dan kami memesan taksi dari GoaMiles seharga Rs 300. Saya pikir penduduk lokal di sini memiliki masalah besar,” ujarnya.

Baca Juga: Terjebak 2 Jam di Macet Jakarta, Turis Korea Frustrasi dan Berteriak di Dalam Taksi Online

Ketika hendak naik ke mobil, sopir taksi GoaMiles bahkan meminta Alex untuk menutupi pelat nomor kendaraan karena takut direkam oleh pengemudi becak dan taksi lokal. Dalam video, Alex sempat bertanya, “Ada masalah apa dengan mereka?”, namun pertanyaan itu tidak mendapat jawaban.

“Setiap kali kami bilang memesan dari GoaMiles, mereka bilang ‘tidak diperbolehkan di sini’, padahal Anda sebenarnya bisa memesan taksi di aplikasi, jadi jelas diperbolehkan,” lanjut Alex.

Ilustrasi. Langkah-langkah pencegahan perlu dijalankan guna menhindari penipuan di platform daring. (Foto: PIXABAY/Rusvpn) Ilustrasi. Langkah-langkah pencegahan perlu dijalankan guna menhindari penipuan di platform daring. (Foto: PIXABAY/Rusvpn)

Masalah semakin rumit ketika taksi yang ditumpanginya tiba-tiba dihentikan polisi. Alex mengaku tidak paham apa yang terjadi, namun mengatakan bahwa pengemudi GoaMiles dikenai denda sebesar Rs 500 oleh petugas.

“Saya bisa memahami masalah yang dialami orang-orang dengan aplikasi berbagi tumpangan yang harganya jauh lebih murah dari harga lokal. Akhirnya, saya membayar denda sebesar Rs 500 untuk pengemudi tersebut, dan mungkin seseorang dapat membantu saya memahami apa yang terjadi. Situasi itu jelas tidak masuk akal,” katanya.

Insiden semacam ini bukan yang pertama di Goa. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah wisatawan juga mengeluhkan intimidasi dan perilaku agresif dari pengemudi taksi lokal terhadap pengguna layanan ride-hailing.

Pada 2 Oktober, Shreya Agarwal, seorang desainer visual asal Mumbai, bahkan harus menyeret koper sejauh hampir satu kilometer di kawasan Varca demi mencapai titik penjemputan GoaMiles. Pengemudi menolak datang ke gerbang resor besar karena takut mendapat serangan dari pengemudi lokal.

Perselisihan antara operator taksi konvensional dan layanan berbasis aplikasi seperti GoaMiles dinilai mulai merusak citra pariwisata Goa. Para pelaku industri perhotelan dan pengamat wisata menilai konflik ini membuat wisatawan merasa tidak aman.

Video Alexander pun menuai banyak komentar dari warganet yang mengaku mengalami hal serupa. Banyak dari mereka menyesalkan sikap tak ramah tersebut, karena bisa membuat turis enggan berkunjung kembali ke Goa.

x|close