Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah mengambil langkah maksimal dalam memastikan seluruh warga terdampak banjir bandang dan longsor di Sumatra mendapatkan bantuan tanpa terkecuali. Berbagai moda transportasi udara, laut, dan darat kini dimaksimalkan untuk menjangkau kawasan yang terisolir akibat putusnya akses logistik.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa pemerintah tidak membiarkan satupun warga kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar. Armada pesawat angkut berkapasitas besar hingga puluhan helikopter telah dikerahkan secara terkoordinasi di bawah komando operasi darurat.
“Untuk memastikan penyaluran bantuan dan evakuasi, pesawat angkut A400 telah diterjunkan untuk mobilisasi logistik berskala besar. Lebih dari 50 helikopter dari TNI, Polri, dan BNPB juga digunakan untuk menjangkau wilayah terisolir,” ujar Pratikno di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Baca Juga: Prabowo Instruksikan Penanganan Bencana Sumatera Sebagai Prioritas Nasional
Selain itu, dukungan jalur laut turut dimaksimalkan melalui kapal angkut TNI untuk distribusi bantuan skala besar ke wilayah pesisir yang terdampak. Seluruh instansi terkait juga mendirikan posko logistik, posko kesehatan, serta dapur lapangan guna memastikan keberlangsungan layanan dasar di lokasi bencana.
Pratikno menambahkan bahwa operasi udara telah berhasil menjangkau wilayah yang akses daratnya masih terputus, khususnya Aceh Tamiang dan Langsa.
“Per kemarin sudah berhasil dilakukan airdrop dengan pesawat angkut TNI AU, CN-295, A2904, dan juga C-130J Super Hercules,” jelasnya.
Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera (Istimewa)
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan jajaran TNI terus mengoptimalkan teknologi dan taktik distribusi logistik agar bantuan mendarat dengan aman.
“Untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh darat, kami sudah melakukan pengiriman lewat udara, yaitu menggunakan sistem helibox. Jadi barang itu dijatuhkan dari pesawat dalam bentuk box-bo yang pakai baling-baling, sehingga pada saat ke tanah tidak hancur," jelas Agus.
Selain helibox, dikerahkan pula teknik payung udara menggunakan pesawat C-130 Hercules serta CDS (Carry Delivery System) untuk akurasi penurunan bantuan dari CN-295 dan Hercules.
“Kemarin sudah dilaksanakan di Aceh Tamiang, kemudian hari ini juga akan dilanjutkan dengan sistem drop CDS,” tambahnya.
Keterangan Pers Perkembangan Penangulangan Bencana Sumatera (Istimewa)