Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian meninjau langsung lokasi kebakaran yang melanda Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu, 10 Desember 2025.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat kondisi bangunan sekaligus mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan tingginya jumlah korban jiwa.
Tito mengungkapkan bahwa salah satu temuan paling krusial adalah ketiadaan akses darurat yang memadai di gedung tersebut. Kondisi ini dinilai sangat berisiko, terutama untuk gedung bertingkat yang berfungsi sebagai kantor dan tempat penyimpanan peralatan berbahaya.
Ia menegaskan pentingnya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang mengatur standar keselamatan, termasuk jalur evakuasi, sistem kelistrikan, hingga kelayakan fungsi bangunan.
Tito menjelaskan bahwa 22 korban meninggal dunia bukan karena terbakar langsung, melainkan akibat menghirup asap pekat yang memenuhi bangunan saat insiden terjadi.
Tito Karnavian (Instagram @titokarnavian)
Baca Juga: Pramono Perintahkan Periksa Seluruh Gedung Pekan Ini Buntut Kebakaran Gedung di Jakpus
"Sehingga wafat 22 orang. 22 orang itu wafatnya saya tanya apakah terbakar atau karena apa. Rupanya bukan karena terbakar, tapi karena asap. Ya mungkin karbon monoksida atau zat beracun lainnya ya, yang terhisap," ujarnya di lokasi.
Gedung Terra Drone terdiri dari 6 lantai dan 1 rooftop. Kebakaran yang berpusat di lantai dasar membuat penghuni lantai atas tidak memiliki alternatif evakuasi lain.
Tito juga mempertanyakan keberadaan sistem pemadam internal seperti sprinkler, alat pemadam api ringan (APAR), hingga jalur penyelamatan vertikal yang seharusnya menjadi standar.
Meski jumlah korban meninggal cukup besar, Suku Dinas Pemadam Kebakaran menunjukkan respons cepat. Hanya dalam 7 menit setelah laporan diterima, petugas tiba di lokasi dan melakukan evakuasi melalui jalur samping yang masih memungkinkan digunakan.
Menindaklanjuti tragedi ini, Tito menegaskan perlunya pengecekan berkala terhadap gedung-gedung berisiko tinggi, terutama yang menggunakan bahan berbahaya atau memiliki potensi kebakaran tinggi.
Tito Karnavian (Instagram @titokarnavian)