Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergerak cepat menangani dampak kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, yang melanda bangunan subgrosir C2 pada Senin, 15 Desember 2025.
Respons sigap ini dilakukan untuk memastikan roda perekonomian tetap berjalan dan aktivitas perdagangan segera pulih, terutama menjelang momentum Natal dan Tahun Baru.
Sejumlah langkah strategis langsung dilakukan, mulai dari pemadaman api dalam waktu singkat, penyaluran bantuan kepada pedagang terdampak, hingga percepatan pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebagai lokasi relokasi pedagang.
Upaya ini menjadi solusi jangka pendek agar para pedagang dapat kembali berjualan tanpa harus menunggu renovasi pasar rampung.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menegaskan bahwa langkah cepat Pemprov DKI merupakan arahan langsung Gubernur DKI Jakarta demi menjaga stabilitas pasokan dan distribusi komoditas pangan. Menurutnya, para pedagang telah mengikuti proses sosialisasi, pengambilan nomor kios, hingga tahapan aktivasi kios di TPS.
“Sesuai arahan Bapak Gubernur, penanganan ini kami lakukan dengan cepat agar tidak mengganggu suplai dan pengadaan komoditas, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Para pedagang dapat mulai mengaktivasi kios mereka di TPS mulai hari ini, Minggu (21/12), sambil dilanjutkan penyempurnaan lokasi oleh Pasar Jaya,” ujarnya, dikutip Senin, 22 Desember 2025.
Baca Juga: Pramono Kasih Rp5 Juta ke 121 Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati (Humas DKI)
Baca Juga: Pramono Ungkap Biang Kerok Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
TPS yang dibangun berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kebakaran disambut positif oleh para pedagang. Salah satu pedagang terdampak, Ahmad Alam Syah, mengapresiasi kesigapan Pemprov DKI dan Perumda Pasar Jaya dalam menyediakan tempat usaha sementara.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya percepatan pembangunan TPS ini. Kami berterima kasih kepada Pemprov DKI dan Perumda Pasar Jaya karena dengan adanya kios di TPS ini, kami bisa kembali berusaha,” ungkapnya.
Diketahui, kebakaran ini berdampak pada 350 tempat usaha dengan 117 pedagang buah, khususnya komoditas pisang dan pepaya. Sebagai bentuk kepedulian, Pemprov DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan sebesar Rp5 juta kepada masing-masing pedagang terdampak untuk menjaga keberlangsungan usaha.
Selain bantuan tunai, para pedagang juga mendapatkan kemudahan akses kredit usaha melalui Bank Jakarta. Seluruh area yang terdampak kebakaran telah diasuransikan, sehingga proses renovasi dan pembangunan kembali akan ditangani melalui mekanisme asuransi.
Ke depan, Pemprov DKI Jakarta memastikan penguatan aspek keselamatan di kawasan Pasar Induk Kramat Jati. Penambahan hidran kebakaran, peningkatan sistem kelistrikan, serta standar keamanan bangunan akan menjadi prioritas utama guna mencegah kejadian serupa terulang.
Dengan langkah cepat dan terintegrasi ini, Pemprov DKI optimistis aktivitas perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati dapat segera pulih dan memberikan rasa aman serta kenyamanan bagi seluruh pedagang.
Pedagang di pasar induk Kramat Jati (Humas DKI)