Potret Warga Aceh Tamiang, Kumpul Scrolling Ponsel Manfaatkan Listrik dari Rig Pertamina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Des 2025, 11:39
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Potret Malam Warga Desa di Aceh Tamiang, Kumpul Scrolling Ponsel Manfaatkan Listrik dari Rig Pertamina Potret Malam Warga Desa di Aceh Tamiang, Kumpul Scrolling Ponsel Manfaatkan Listrik dari Rig Pertamina

Ntvnews.id, Aceh Tamiang - Malam hari di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, berubah menjadi ruang berkumpul tak biasa. Di tanah berpasir, di bawah cahaya seadanya, warga dari berbagai usia duduk berkelompok sambil menatap layar ponsel mereka. Ada yang mengisi daya telepon genggam, ada yang menyalakan lampu darurat, ada pula yang sekadar menggulir pesan untuk memastikan kabar keluarga di tempat lain.

Sejak banjir bandang melanda wilayah ini, aliran listrik dan sinyal komunikasi sulit. Kondisi itu membuat warga kesulitan menghubungi kerabat maupun menyampaikan kabar keselamatan. Begitu mendengar adanya sumber listrik yang bisa dimanfaatkan pada malam hari, warga dari enam desa—Alur Batu, Alur Cucur, Alur Manis, Landu, Tempel, dan Lumpuran—datang berbondong-bondong.

Bagi Siti (38), keberadaan listrik sementara ini menjadi penyambung komunikasi yang sangat berarti.
“HP saya sudah mati dua hari. Kami tidak bisa hubungi saudara sama sekali. Begitu dengar bisa ngecas di sini, rasanya seperti dapat kabar baik,” ujarnya.

Baca Juga: Anjing Pelacak Polri Temukan Mayat Korban Bencana di Aceh Tamiang

Rahmad (45) juga merasakan hal serupa. Ia membawa lampu darurat yang selama ini menjadi satu-satunya penerangan di rumahnya.
“Kalau malam gelap sekali. Anak-anak takut. Lampu emergency ini sangat membantu,” katanya.

Titik cahaya yang dimanfaatkan warga itu berasal dari Rig PDSI#19.1, sebuah sumur penghasil gas bumi yang dioperasikan oleh Pertamina Drilling. Rig tersebut sebenarnya sempat berhenti beroperasi atau shutdown sejak 26 November 2025 akibat cuaca ekstrem dan dampak bencana.

Meski aktivitas pengeboran sempat terhenti, fasilitas di sekitar rig kemudian dimanfaatkan sebagai sumber listrik darurat bagi warga sekitar. Rig Superintendent Pertamina Drilling, Surya Budiman, menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan di tengah kondisi darurat.

Potret Malam Warga Desa di Aceh Tamiang, Kumpul Scrolling Ponsel Manfaatkan Listrik dari Rig Pertamina Potret Malam Warga Desa di Aceh Tamiang, Kumpul Scrolling Ponsel Manfaatkan Listrik dari Rig Pertamina

“Sejak awal bencana, listrik dan sinyal mati. Padahal warga sangat membutuhkan ponsel untuk mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga. Kami hanya berusaha membantu sebisanya,” ujar Surya, Minggu 21 Desember 2025.

Rig PDSI#19.1 sendiri mulai kembali beroperasi normal pada 16 Desember 2025. Namun demikian, akses pengisian daya bagi warga tetap dibuka dengan penerapan protokol keselamatan yang ketat dan berada di luar area kerja utama.

Selain menyediakan listrik darurat, Pertamina Drilling juga menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa makanan siap santap, sembako, dan air bersih. Yuliana (41), warga Desa Landu, mengatakan bantuan tersebut sangat membantu warga di tengah keterbatasan pascabencana.

“Dalam kondisi seperti ini, bantuan makanan dan air sangat berarti. Setidaknya kami tidak merasa sendirian,” tuturnya.

Di tengah gelap dan keterbatasan, malam-malam di sekitar rig itu menjadi potret awal pemulihan. Bukan sekadar tempat mengisi daya, tetapi ruang sementara bagi warga Aceh Tamiang untuk kembali terhubung, saling berbagi kabar, dan menyalakan harapan.

x|close