Pengakuan Israel atas Somaliland Ditentang Puluhan Negara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Des 2025, 06:40
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Israel/ist Bendera Israel/ist

Ntvnews.id, Tel Aviv - Pengakuan Israel terhadap wilayah Somaliland memicu penolakan dari berbagai negara. Melalui pernyataan bersama, lebih dari 20 negara dari kawasan Timur Tengah, Afrika, serta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan keberatan atas langkah Israel tersebut.

Sebelumnya, Israel secara resmi mengakui Somaliland sebagai negara yang merdeka dan berdaulat serta menandatangani kesepakatan untuk membuka hubungan diplomatik. Bagi Somaliland, langkah ini disambut sebagai pengakuan internasional pertama sepanjang sejarah wilayah tersebut.

Dilansir dari AFP, Senin, 29 Desember 2025, Somaliland memproklamasikan pemisahan diri dari Somalia pada 1991 dan sejak itu terus mengupayakan pengakuan global. Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi menjadikan pengakuan internasional sebagai agenda utama sejak mulai menjabat tahun lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara langsung mengumumkan pengakuan resmi tersebut, yang sekaligus menempatkan Israel sebagai negara pertama yang melakukannya.

Baca Juga: Bahaya! Rabi Israel Utusan Trump Mau Ubah Kurikulum Pendidikan Indonesia

"Israel kini menjadi negara pertama yang mengakui Republik Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat," ujar kantor Perdana Menteri Israel.

"Pengumuman ini sejalan dengan semangat Perjanjian Abraham," lanjut pernyataan tersebut, merujuk pada kesepakatan normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara Arab yang dimediasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi menyambut baik keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai titik awal kemitraan strategis.

"Ini momen bersejarah... kami menyambut pengakuan Perdana Menteri Israel terhadap Republik Somaliland dan menegaskan kesiapan Somaliland bergabung dengan Abraham Accords," tulis Abdullahi melalui akun X.

AS Enggan Mengikuti Langkah Israel

Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) <b>(Antara)</b> Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) (Antara)

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan mengakui kedaulatan Somaliland. Pernyataan itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan New York Post yang terbit Jumat, 26 Desember 2025 waktu setempat, setelah Netanyahu mengumumkan keputusan Israel.

"Tidak," kata Trump saat ditanya mengenai kemungkinan pengakuan AS terhadap Somaliland.

"Apakah ada yang benar-benar tahu apa itu Somaliland?" jelasnya.

Penolakan Negara Afrika dan Timur Tengah

Penolakan juga datang dari berbagai negara yang menilai pengakuan Israel berpotensi mengganggu stabilitas kawasan. Dalam pernyataan bersama, negara-negara di Timur Tengah, Afrika, serta OKI menilai langkah Israel membawa dampak serius terhadap keamanan regional.

"Mengingat dampak serius dari tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut terhadap perdamaian dan keamanan di Tanduk Afrika, Laut Merah, dan dampaknya yang serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional secara keseluruhan," bunyi pernyataan bersama lebih dari 20 negara tersebut.

Baca Juga: Inggris Kecam Israel Bangun 19 Permukiman Baru di Tepi Barat

Pernyataan itu juga menegaskan penolakan penuh terhadap kemungkinan keterkaitan antara pengakuan tersebut dengan upaya pemindahan paksa rakyat Palestina dari tanah mereka.

Somaliland berada di kawasan strategis Teluk Aden, berseberangan dengan Yaman dan berbatasan dengan Djibouti, negara kecil yang menjadi lokasi pangkalan militer Amerika Serikat, China, Prancis, dan sejumlah negara lain. Hingga kini belum jelas alasan Israel mengumumkan pengakuan tersebut atau apakah ada kepentingan tertentu yang diharapkan sebagai imbalannya.

Sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada 1991 di tengah konflik berkepanjangan, Somaliland telah memiliki pemerintahan dan mata uang sendiri. Namun, hingga pengumuman Israel, wilayah itu belum pernah diakui secara resmi oleh negara mana pun.

Pada awal tahun ini, pejabat Amerika Serikat dan Israel sempat mengungkapkan kepada Associated Press bahwa Israel mendekati Somaliland terkait kemungkinan menerima warga Palestina dari Gaza sebagai bagian dari rencana Presiden Trump untuk merelokasi penduduk wilayah tersebut. Namun, rencana itu kemudian ditinggalkan oleh Amerika Serikat.

Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu menegaskan kembali bahwa Washington tetap mengakui keutuhan wilayah Somalia, "yang mencakup wilayah Somaliland."

x|close