Ntvnews.id, Taheran - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan bahwa negaranya saat ini tengah menghadapi konflik berskala penuh dengan Amerika Serikat, Israel, dan negara-negara Eropa. Ia menuding pihak-pihak tersebut terus melakukan berbagai upaya untuk menggoyahkan stabilitas Iran.
Dilansir dari AP, Senin, 29 Desemeber 2025, pernyataan itu disampaikan Pezeshkian menjelang agenda pertemuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 29 Desember 2025.
Dalam keterangan yang dimuat di situs Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Pezeshkian menilai kondisi konflik saat ini bahkan lebih berat dibandingkan perang Iran-Irak pada dekade 1980-an.
Baca Juga: Iran Hadapi Krisis Air Akibat Kekeringan Parah
"Kami berada dalam perang skala penuh dengan Amerika Serikat, Israel, dan Eropa, mereka tidak menginginkan negara kami tetap stabil," ujar Pezeshkian.
Menurut Pezeshkian, bentuk peperangan yang dilakukan negara-negara Barat terhadap Iran jauh lebih kompleks dan menantang. Ia membandingkannya dengan perang Iran-Irak pada era 1980-an yang menelan korban jiwa lebih dari satu juta orang dari kedua belah pihak.
Bendera Iran ((Antara))
Pernyataan keras tersebut disampaikan dua hari sebelum rencana pertemuan antara Trump dan Netanyahu dalam lawatan Netanyahu ke Amerika Serikat. Iran diperkirakan akan menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan kedua pemimpin tersebut.
Sebelumnya, serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap Iran dalam konflik udara selama 12 hari pada Juni lalu dilaporkan menewaskan hampir 1.100 warga Iran, termasuk sejumlah komandan militer senior dan ilmuwan nuklir. Iran kemudian membalas dengan serangkaian serangan rudal yang menyebabkan 28 orang tewas di wilayah Israel.
Teheran, Iran - 16 September 2024. Presiden Iran Masoud Pezeshkian saat hadiri konferensi pers. ((Antara) )