"Narasi itulah yang sampai ke kita," ujarnya.
Sejatinya kata Faisal, bukan karena sosok Netanyahu yang membuat konflik Israel.dengan Palestina seolah tak ada habisnya. Karena seluruh aliran politik di Israel sama saja, semua tidak mau negara Palestina berdiri.
"Jadi tidak ada platform berunding dengan Palestina untuk negara bagi Israel. Bahkan Netanyahu pernah bilang boleh ada negara Palestina tapi tidak boleh ada angkatan bersenjata," ungkap Faisal.
"Itu kan aneh. Negara yang pernah bermusuhan bertahun-tahun bergenerasi tiba-tiba boleh berdiri tapi enggak boleh perang. Jadi dia tidak berdaya berdampingan dengan negara musuhnya," tambahnya.
Faisal mengaku tertarik dengan langkah konkret Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Karena ada wacana yang disampaikan oleh Prabowo Di Shangrila Dialog bahwa kita akan mengevakuasi 1000 pasien dari Gaza.
"Itu menurut saya itu langkah yang konkret. Wacana yang konkret. Saya tidak tahu apakah bisa dilaksanakan nanti setelah perang," ujarnya.